Disdagkop-UKM Pastikan Harga di Pangkalan Sesuai HET

Rabu 11-03-2020,19:00 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON – Pasokan gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg) di Kota Cirebon masih normal. Adanya keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan pasokan elpiji bersubsidi, dikarenakan permintaan yang meningkat.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, drh Hj Maharani Dewi mengatakan, kuota elpiji 3 kg di Kota Cirebon tidak ada perubahan. Meningkatnya permintaan lebih karena faktor musiman.

“Sekarang musim hujan, banyak pedagang yang mengalami peningkatan permintaan. Jadi kebutuhannya juga naik,” ujar Maharani, kepada Radar Cirebon, Selasa (10/3).

Selain kuota terbatas, harga gas kemasan 3 kilogram juga naik menjadi Rp23 ribu per tabung. Tapi itu di tingkat eceran. Sedangkan di tingkat pangkalan sesuai harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp16 ribu.

Dikatakan, penambahan kuota elpiji 3 kg biasanya hanya berlaku saat  hari besar. Seperti lebaran, natal dan tahun baru.

Sementara itu, salah satu agen gas elpiji 3 kg, Mulyono (55) mengatakan, selama ini pasokan gas yang masuk masih normal. Belum ada lonjakan permintaan dari pembeli meskipun di beberapa wilayah dikabarkan alami kelangkaan. “Masih normal. Harganya juga standar. Rata rata Rp18-20 ribu,” katnaya.

Mulyono melanjutkan, pelanggan yang biasa memasok elpiji kepadanya adalah pelanggan rumah tangga dan juga pedagang kecil. Sejauh ini belum ada lonjakan permintaan. “Tidak ada. Karena kan pakai sistem rayon. Jadi yang dari sini tidak bisa jual ke kabupaten atau dari kabupaten tidak bisa jual kesini,” lanjutnya.

2

Hal yang sama juga dikatakan oleh Herman, agen gas elpiji 3 kg di Kelurahan Pegambiran ini. Menurut dia, baik stok maupun harganya masih normal. Meskipun diakuinya, permintaan akan gas elpiji juga mulai meningkat. “Kalau yang langka itu mungkin di kabupaten saja. Kalau di kota sih masih aman. Tapi yang beli memang makin banyak,” ucapnya. (ade/awr)

Tags :
Kategori :

Terkait