Dodon Belum Mengundurkan Diri, Sekda Menyatakan Pengumuman Skor Hak Pimpinan

Kamis 12-03-2020,03:31 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama yang digelar Pemkab Kuningan dan diikuti sebanyak 50 pejabat daerah, kini memasuki tahap tes wawancara. Tim pansel seleksi terbuka JPT tetap mencantumkan nama Dodon Sugiharto SPd MPd sebagai peserta lantaran yang bersangkutan belum mengajukan surat pengunduran diri dari seleksi dan baru sebatas surat keterangan sakit dari dokter. Karena itu, tim tetap menganggap Dodon masih sebagai peserta seleksi meski tidak mengikuti berbagai tahapan.

Kepala BKPSDM Kuningan Drs H Nurahim MSi melalui Dodi Sudiana SSTP MSi, dari Sekretaris Tim Pansel membenarkan jika nama Dodon Sugiharto masih tercantum sebagai salah seorang peserta seleksi kendati tidak mengikuti tahapan sejak dinyatakan lulus pemeriksaan berkas. Penyebabnya, Dodon sampai saat ini tidak secara resmi mengajukan pengunduran diri dari seleksi.

“Ya memang benar nama Pak Dodon masih tercantum sebagai peserta. Namanya akan dicoret jika ada surat pengunduran diri secara resmi. Yang diterima tim pansel baru surat keterangan sakit dari dokter,” jelas Dodi kepada Radar di sela kegiatan, kemarin (10/3).

Dodi juga memaparkan tes wawancara seleksi terbuka ini dibagi menjadi empat hari penyelenggaraan. Setiap regu diisi 12 dan 13 peserta. Setiap peserta diberi kesempatan selama 45 menit untuk menjalani tes wawancara di hadapan penguji yang berasal dari Unpad dan Pemprov Jawa Barat.

“Untuk tes wawancara langsung dipimpin oleh Pak Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi selaku ketua tim pansel seleksi terbuka bersama tim penguji lainnya. Dan tes wawancara ini berlangsung hingga hari Jumat mendatang. Seluruh peserta dibagi menjadi 12-13 orang per kelompok setiap harinya,” papar Dodi.  

Kepala BKPSDM Kuningan Drs H Nurahim MSi menambahkan, tes kompetensi ini secara keseluruhan diikuti sebanyak 49 orang. “Peserta 49 orang ini dibagi dalam 4 hari, mulai Selasa (10/03) sampai Jumat (13/03),” sebutnya.

Dijelaskan, sesuai jadwal, tes wawancara di hari pertama diikuti sebanyak 12 orang. Selanjutnya pada Rabu (11/3) sebanyak 12 orang, Kamis (12/3) ada 12 orang, dan terakhir pada Jumat (13/3) akan diikuti 13 orang. “Kemudian untuk tim penilai tes wawancara terdiri dari akademisi dan BKPSDM Provinsi Kawa Barat. Panitia seleksi, dalam hal ini tentu ingin memilih orang-orang yang terbaik, karena itu pansel melibatkan akademisi,” jabarnya.

2

Usai memimpin tes wawancara, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menegaskan, seluruh proses seleksi dilakukan secara profesional, transparan berdasarkan penilaian dengan indikator dan parameter yang jelas. “Jadi, dalam penilaian itu jelas indikatornya, parameternya, dan panduannya ada, tidak dilakukan asal-asalan. Selain dengan parameter yang jelas, tim penilai juga dilakukan oleh kalangan profesional,” katanya.

Sekda Dian yang juga menjabat pula sebagai Ketua Pansel Seleksi Terbuka JPT menambahkan, kini proses seleksi terbuka sudah memasuki tahap ke-4 yakni tes wawancara. “Saat ini sudah masuk tahap tes wawancara, setelah para peserta sebelumnya mengaktualisasi melalui bentuk makalah, tes kesehatan dan kejiwaan, dan uji kompetensi. Hari ini para peserta mengikuti tes wawancara di hadapan tim pansel. Secara umum pelaksanaan berbagai tahapan seleksi terbuka JPT berjalan lancar,” terangnya.

Terkait keinginan Wabup HM Ridho Suganda soal scoring peserta diumumkan ke publik sebelum pengumuman tiga besar, dijawab diplomatis oleh Dian. Menurut Dian, hasil seleksi terbuka ini akan disampaikan ke pimpinan. Karena itu, hanya pimpinan yang berhak untuk mengumumkan atau tidak scoring hasil seleksi. Namun biasanya, siapa saja yang dinyatakan masuk tiga besar, scoringnya tidak diumumkan, namun dalam bentuk alphabet atau abjad nama peserta.

“Untuk diumumkanan atau tidak scoringnya, itu kewenangan dari pimpinan. Kami dari tim pansel akan menyerahkan nilai yang diperoleh para peserta ke pimpinan,” sebut Dian. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait