CIREBON– Musala Awalul Huda, RT 18 RW 03 Blok Bode Lor, Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, menjadi sasaran program Tajug Ingsun pekan ini yang diadakan oleh Radar Cirebon Group dan Sanlex. Kondisi musala memang masih terlihat kokoh, namun warna catnya terlihat mulai pudar. Di samping itu beberapa kusen bangunan juga nampak ada yang sudah keropos.
Warga RT 18, Juju (42), mengaku bahagia dengan adanya program pengecatan musala ini. Hal ini lantaran cat tembok musala sudah mulai ada yang mengelupas. Menurutnya, musala yang sudah berdiri dari tahun 1950-an ini dulunya hanya tajug kecil. Hingga di tahun 1995, dilakukan perluasan. “Alhamdulliah, kita tentunya sangat berterima kasih dengan adanya niat baik ini, kita merasa terbantu karena kondisi cat tembok musala ini juga sudah pada mengelupas,” ungkapnya.
Dikatakan Juju, pada renovasi di tahun 1995 tersebut, dilakukan perombakan pada struktur bangunan musala. Karena waktu itu, pemilik tanah wakaf, Lembon, warga Bode Lor, mempersilakan untuk membangun semua tanah yang ada di sana. Dana pembangunan sendiri, kata Juju, diperoleh dari dana para donatur. “Kami dibantu Pak Kepala Desa waktu itu, mengajukan proposal ke perusahan-perusahaan dan para donatur, sehingga terkumpulah dana hingga pembangunan bisa dikerjakan,” ceritanya.
Kini bangunan musala 9 x 11 meter ini mampu menampung sekitar 100 jamaah. Musala ini sering digunakan untuk salat lima waktu juga kadang digelar pengajian Alquran anak-anak. Hanya saja, untuk melaksanakan salat jumat, warga tetap melaksanakan di masjid desa yang terletak tak jauh dari musala. Juju mengatakan bahwa jikalau renovasi dan perbaikan musala tidak cukup mengandalkan kemampuan ekonomi warga.
“Kemampauan kami sangat tidak memungkinkan, mengingat sebagai masyarakat hanya para buruh rotan yang berpenghasilan tidak seberapa,” katanya. Musala ini kata Juju, meruapakan salah satu musala yang paling awal berdiri di wilayah ini. “Namanya juga Awalul Huda, awal itu kan pertama,” tuturnya. (jml)