Sampah Menumpuk di Saluran Irigasi Melakasari

Jumat 21-06-2013,15:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

GEBANG- Tumpukan sampah kembali membuat mampet aliran irigasi Melakasari, Kecamatan Gebang. Warga mengeluhkan kondisi ini. Sebab, selain  bau busuk yang menyengat, tumpukan sampah pada aliran irigasi mengakibatkan banjir masuk ke rumah warga, terutama saat hujan deras dan saluran meluap. Salah satu warga, Sumardi mengatakan, dirinya beserta warga yang berada di lintasan irigasi, khususnya yang berada di dekat jembatan sangat resah. Pasalnya, tumpukan sampah tersebut dikhawatirkan menjadi tempat berkembang biak penyakit. “Kita sebenarnya sudah sangat kesal dengan banyaknya sampah ini. Sudah baunya menyengat, air juga tersumbat sampah. Pernah waktu bulan-bulan kemarin sudah dibersihkan, eh sekarang banyak lagi,” keluhnya, saat diwawancarai Radar, Kamis (20/6). Masih menurut Sumardi, dirinya beserta warga lainnnya menginginkan agar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk rutin membersihkan sungai irigasi tersebut. Tapi, bukannya membantu membersihkan, dirinya malah sering mendapati oknum petugas kebersihan yang menyimpan sampah di tepi aliran irigasi. “Harusnya petugas kebersihan langsung bawa sampah itu ketempat pembuangan. Jangan simpan dulu di pinggir. Alasannya nunggu sampah kering dulu,” tutunya. Sementara itu, Kuwu Desa Melakasari, Tarmudi menuturkan, pihaknya telah beursaha menyelesaikan permasalahan sampah ini. Beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Namun, tumpukan sampah kembali muncul. “Ya bulan Februari sudah dibersihkan oleh dinas, tapi tetap saja banyak lagi sampahnya. Ini sampahkan bukan dari desa kita saja, tapi dari desa tetangga yang dialiri aliran irigasi itu juga. Kebetulan desa kita ini yang terakhir jadi kena imbasnya. Saya menginginkan agar setiap desa mempunyai saringan, jadi kalau setiap desa punya saringan,” ujar Tarmudi. Masih menurut Tarmudi, sampah yang menumpuk disebabkan terlalu kecilnya jembatan aliran irigasi. Sehingga air juga susah untuk melintas. “Jembatannyakan terlalu kecil, harusnya diperbesar. Aliran irigasi sebenarnya bisa ke laut, tapi setelah itu aliran itu juga dipecah menjadi dua, yang satu kearah timur dan satunya ke barat. Kalau untuk yang ke barat itukan sudah tidak berfungsi lagi, jadi hanya bisa yang ke arah timur saja,” bebernya. Sebenarnya, lanjut dia, sejak 2011 pihaknya sudah mengajukan proposal perbaikan aliran sungai tersebut supaya tetap lancar. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON GANGGU KESEHATAN. Tumpukan sampah di jembatan irigasi Malakasari, Kecamatan Gebang, dikeluhkan warga. Selain bau menyengat, tumpukan sampah juga menyebabkan banjir.

Tags :
Kategori :

Terkait