JAKARTA - Turnamen super series Singapura Terbuka menjadi ajang unjuk kehebatan pebulu tangkis Indonesia. Pada event yang diselenggara di Singapore Indoor Stadium itu, Indonesia merebut tiga di antara lima gelar nomor yag dilombakan, kemarin (23/6). Merebut tiga gelar pada satu event super series adalah catatan terhebat Indonesia tahun ini. Sebelumnya, di tiga kejuaraan super series yang telah berlangsung, Malaysia dan India, Indonesia masing-masing hanya bisa direbut satu gelar. Pesta gelar Indonesia di Singapura Terbuka dibuka pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tontowi /Liliyana hanya butuh 35 menit untuk memukul pasangan Korsel Yoo Yeong-Seon/Eom Hye-won 21-12, 21-12. Gelar juara tersebut menjadi penebus kegagalan Tontowi/Liliyana yang gagal juara di Indonesia Terbuka. \"Kami senang bisa juara lagi di Singapore Open, walau minggu lalu kami kalah di Indonesia Open. Dengan kemenangan ini, kepercayaan diri kami naik lagi,\" kata Butet, sapaan Liliyana, sebagaimana dilansir situs resmi PB PBSI. Gelar kedua Indonesia dipersembahkan oleh Tommy Sugiarto. Di final, dia mengalahkan wakil Thailand Boonsak Ponsana 20-22, 21-5, 21-17. Itu adalah pencapaian besar bagi Tommy. Sebab, itu adalah kali pertama putra legenda bulu tangkis Indonesia, Icuk Sugiarto, tersebut menjadi juara event super series. \"Senang sekali bisa menjuarai Singapore Open. Kemenangan dalam pertemuan terakhir atas Boonsak membuat saya yakin bisa mengalahkan dia. Di pertandingan tadi saya terus membuat Boonsak berlari kesana kemarin. Karena saya merasa lebih unggul dari segi stamina,\" tutur Tommy mengenai kunci kemenangannya. Pelatih tunggal putra pelatnas Joko Suprianto pun sangat gembira dengan kemenangan Tommy. Setelah kalah di game pertama karena bermain terlalu hati-hati dan cenderung pasif, Joko menginstruksikan Tommy mengubah gayanya di game kedua. \"Game kedua, Boonsak kedodoran dengan staminanya. Akhirnya game ketiga giliran Tommy yang banyak agresif dan melakukan smash-smash tajam,\" ulas Joko. Secara keseluruhan Joko menilai, performa Tommy di Singapore Open ini cukup menanjak dibandingkan sebelum-sebelumnya. Sejak Tommy masuk pelatnas, Joko menilai ada peningkatan kerja keras dan permainan yang lebih cerdas. Gelar juara ketiga bagi Indonesia disumbangkan ganda putra Hendra Setiawan/M Ahsan. Hendra/Ahsan untuk kali ketiga berhasil membekuk pasangan ranking satu dunia Lee Yong-Dae/Ko Sung-Hyun 21-15, 21-18. \"Ini adalah modal utama untuk persiapan di Kejuaraan Dunia Agustus mendatang setelah bisa juara dua kali berturut-turut,\" ucap pelatih ganda putra pelatans Herry Iman Pierngardi melalui pesan singkat. Herry IP, sapaan Herry Iman Pierngardi, sebelumnya memprediksi peluang Hendra/Ahsan menang fifty-fifty. \"Tenaga sudah mulai turun. Di game kedua lapangan kalah angin. Jadi, kualitas tekanan berkurang. Banyak bola melintir di depan net, terutama di poin-poin terkahir,\" ucap Herry IP. Herry IP sadar melawan Yong-Dae/Sung-Hyun tak bisa sekadar menggebuk shuttlecock keras. Karena itulah Herry IP menginstruksikan bermain cerdas dan mengandalkan penempatan bola secara efisien. \"Karena kalau mengadu tenaga, kita kalah,\" tutur Herry IP. Di sisi lain, dua gelar juara lain diraih Tiongkok. Yakni dari tunggal putri (Wang Yihan) serta ganda putri (Tian Qing/Zhao Yunlei). (dra/ang)
Indonesia Kuasai Singapura Terbuka
Senin 24-06-2013,09:24 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :