LEMAHWUNGKUK- Sinyalemen kecurangan dalam pelaksanaan PPDB Online 2013 mulai muncul. Selasa malam (25/6), seluruh kepala sekolah baik tingkat SMP dan SMA dikumpulkan di SMPN 3 Cirebon bersama dengan dinas pendidikan. Sebuah sumber di lingkungan dinas pendidikan menyebutkan, Ketua PGRI Djojo Sutardjo SE MM yang menyebarkan undangan kepada seluruh kepala SMP dan SMA untuk menghadiri rapat di SMPN 3 Cirebon pada malam hari (tadi malam). Meski dalam SMS tersebut tidak disebutkan dengan jelas topik yang akan dibahas. “Sepertinya ke arah titip-menitip dan bagaimana bisa mengakali agar ada siswa titipan,” ujar sumber tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, dalam rapat tersebut hadir sejumlah pejabat dinas pendidikan. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Casir Edy Supriyadi yang didampingi Ketua Panitia PPDB 2013, Abdul Haris dan Kabid Pendidikan Menengah, Dra Sri Wahyuninghadi MSi. Seluruh kepala sekolah dari tingkat SMP dan SMA pun hadir. Pelaksanaan rapat berjalan tertutup, bahkan dijaga ketat. Di bagian depan pintu masuk rapat, terdapat sekitar 4 ibu-ibu yang menjaga sekaligus menjaga daftar hadir, sementara dua orang petugas mengamanan gerbang masuk. Dalam rapat tersebut, dilakukan persamaan persepsi untuk mengamankan siswa titipan PPDB. “Bagaimana agar titip-menitip itu tetap bisa terjadi. Hal itu dibahas dalam rapat di SMPN 3 itu,” ujar sumber tersebut. Dalam rapat tersebut, muncul beragam opsi cara untuk melakukan titip-menitip. Salah satu caranya adalah dengan mengakali kuota 20 persen untuk keluarga miskin. “Diakalinya pada kuota yang dua puluh persen masyarakat miskin. Bila tidak memenuhi kuota, baru yang kaya pun bisa daftar di jalur itu,” lanjut sumber tersebut. Tidak hanya satu cara, ada beberapa opsi lain yang muncul dalam rapat itu. Salah satunya dengan face to face menghadap ke dinas pendidikan. “Jadi nanti ada orang kaya yang pakai SKTM,” lanjutnya. Hingga berita ini diturunkan pukul 21.30 WIB, rapat akbar kepala sekolah tersebut masih berlangsung. Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi pukul 21.25 WIB, melalui sambungan teleponnya, Ketua Panitia PPDB 2013, Abdul Haris mengakui bahwa dirinya sedang menghadiri rapat. “Saya lagi rapat, nanti saya telepon lagi,” tuturnya, lalu menutup telepon. Usai rapat, Haris kembali menghubungi koran ini. Dia kemudian membantah bahwa rapat itu membahas cara bagaimana meloloskan siswa titipan. Haris menegaskan hal itu (siswa titipan) sudah tidak dibenarkan. Rapat, sambungnya, lebih mengarah pada persoalan legalisasi KK yang masih dikeluhkan para orang tua. Sementara itu, dugaan permainan uang mulai merebak dalam proses PPDB 2013. Kemarin, banyak informasi yang beredar bahwa ada beberapa oknum tertentu yang menjadi koordinator untuk tujuan sekolah tertentu. Nilainya tak tanggung-tanggung, bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta. Informasi yang beredar, dugaan permainan uang ini terjadi di salah satu sekolah di Kecamatan Kejaksan. Sayangnya, beberapa pejabat yang dimintai tanggapannya enggan berkomentar. “Lebih baik kita lihat dulu, mungkin besok (hari ini, red) akan terungkap itu di sekolah mana,” ujar sebuah sumber di lingkungan disdik, kemarin. (kmg) RAPAT DADAKAN -Berlokasi di SMPN 3 Cirebon, Selasa malam (25/6) -Pokok pembicaraan disebut-sebut mengarah pada titip-menitip dan bagaimana bisa mengakali agar ada siswa titipan -Rapat berjalan tertutup, bahkan dijaga ketat -Di bagian depan pintu masuk rapat, terdapat sekitar 4 ibu-ibu yang menjaga sekaligus mendata daftar hadir -Sementara dua orang petugas mengamankan gerbang masuk FOTO: ILMI YANFA’UNNAS/RADAR CIREBON RAPAT TERTUTUP. Deretan mobil milik para kepala sekolah terparkir di halaman SMPN 3 Cirebon, Selasa malam (25/6). Di dalam gedung, para kepala SMP dan SMA mengadakan rapat membahas pelaksanaan PPDB.
Disdik-Kepsek Rapat Malam Hari di SMPN 3 Cirebon
Rabu 26-06-2013,11:24 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :