Hasil Rapid Test Positif, TKI Pulang dari Dubai Itu Ternyata Ber-KTP Kabupaten Cirebon

Senin 06-04-2020,19:45 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Ada kabar baru terkait TKI yang bekerja sebagai ABK di Dubai, Uni Emirat Arab, yang dinyatakan positif corona. Terkuak pria ini ber-KTP Kabupaten Cirebon. Ia pun diketahui sempat menemui anak dan istrinya di salah satu kecamatan di Kabupaten Cirebon sebelum akhirnya ke Majalengka dan harus dirawat dengan hasil rapid test positif Covid-19.

==========================

JUBIR Gugus Tugas Covid-19 Majalengka H Alimudin MM MMKes mengatakan pasien dirawat di RSUD Cideres sejak Rabu (1/4). Saat ini masih menunggu hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta.

“Hasil rapid test tingkat akurasinya hanya 70 persen, dan kepastiannya akan didapat setelah dilakukan PCR. Jadi ini perlu dipahami bersama,” jelas Alimudin yang juga kepala Dinkes Majalengka itu.

Seperti diketahui, pasien sebelumnya bekerja sebagai ABK di Dubai, Uni Emirat Arab, dan pulang beberapa hari lalu. Ia sempat menginap semalam di Jakarta sebelum ke Kabupaten Cirebon menemui anak dan istrinya. Ketika tiba di Cirebon, yang bersangkutan mengeluh sakit dengan indikasi Covid-19.

Sang istri kemudian menyarankan suaminya agar pulang ke rumah orang tuanya di Majalengka. Dan saat pulang, diduga ABK itu dirawat adiknya. Saat dibawa ke rumah sakit dan proses pendataan, diketahui memang KTP tercatata warga Kabupaten Cirebon. Sehingga sesuai aturan Covid-19, yang bersangkutan tidak masuk data Majalengka. Masuknya data Covid-19 Kabupaten Cirebon.

Persoalan yang sama terjadi ketika warga Majalengka yang saat ini positif dan dirawat di RSHS Bandung. Meskipun yang bersangkutan sudah lama tinggal di Bandung, namun KTP pasien masih Majalengka sehingga masuk data Covid-19 Majalengka. “Kesimpulannya, data pasien Covid-19 itu berdasarkan by name by address,” jelas Alimudin.

2

Sebelumnya, Kabid Pelayanan RSUD Cideres Egga Bramasta Akidapi mengatakan kondisi pasien sejak masuk hingga saat ini menunjukan kondisi yang baik. Dari hasil rapid test, pasien didiagnosa positif corona. “Benar, pasien dirawat di rumah sakit Cideres. Kondisi umumnya baik. Pasien positif baru dari rapid test. Jadi belum valid,” kata Egga.

Kendati rapid test menunjukkan hasil positif, sambung Egga, belum bisa menjadi acuan utama. Saat ini pihak rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan. “Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan swab (pemeriksaan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan) karena pemeriksaan yang valid adalah pemeriksaan swab,” jelas dia.

DATA KABUPATEN CIREBON

Dari Kabupaten Cirebon, sebanyak7.103 warga masuk kategori orang dengan risiko (ODR). Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring dengan terus meningkatnya jumlah warga yang pulang dari daerah perantauan.

Data terkini yang diterima Radar Cirebon, jumlah pasien positif virus corona tetap 2 orang. Sementara jumlah PDP yang saat ini masih menjalani perawatan berjumlah 10 orang.

Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan jumlah ODP yang saat ini masih dalam pemantauan berjumlah 43 orang. “Jumlah ODR kita yang cukup banyak. Angkanya sekitar 7.103. Mayoritas perantau yang pulang kampung,\" ujarnya.

Ditambahkan Nanang, jumlah PDP yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona saat ini berjumlah dua orang.  “Protokol kesehatan itu penting dilakukan. Ini untuk melakukan upaya pencegahan secara maksimal agar tidak terjadi penyebaran atau penularan lokal. Salah satunya yang dimakamkan di Kapetakan,” jelas Nanang.

Ditambahkan Nanang, dari informasi yang didapat dari surveilance di puskesmas setempat, pasien awalnya dirawat di RS Pelabuhan, kemudian minta pindah ke RS Pertamina. Pasien lalu meninggal di RS Pertamina dan dilakukan pemulasaraan di RS Waled.

Tags :
Kategori :

Terkait