CIREBON- Perekonomian wilayah Cirebon terdampak corona virus disease (Covid-19). Pemberlakuan social distancing membuat mall, hotel hingga sektor usaha kecil menengah mengalami pembatasan hingga penutupan sementara operasional.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Bhakti Artanta menjelaskan, KPw Bank Indonesia Cirebon merupakan kepanjangan tangan dari KP BI sehingga kebijakan yang ditempuh di tingkat lokal juga mengacu pada kebijakan Kantor Pusat (KP) BI.
Hal-hal yang telah dilakukan KPw BI Cirebon, khususnya untuk melindungi perekonomian dilakukan juga merujuk pada kebijakan dari KP BI antara lain terkait penurunan BI7DD Repo Rate menjadi 4.50 persen dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM). Tujuannya agar bank-bank lebih ekspansif dalam penyaluran kredit.
Adapun kebijakan KPw BI Cirebon untuk menjaga kestabilan inflasi di daerah. Dengan terus berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait dengan pergerakan harga komoditas strategis dan kecukupan stoknya.
Untuk UMKM secara umum, KPw BI Cirebon juga mengacu pada kebijakan yg ditempuh oleh KP BI untuk tetap mendorong eksistensi UMKM dalam kondisi apapun. Sebab, UMKM merupakan pelaku usaha terbesar dan menyerap tenaga kerja terbanyak pula.
“Walaupun untuk UMKM dalam skala kecil (hanya di wilayah Ciayumajakuning) namun kami terus mendorong mereka terutama UMKM binaan BI (WUBI),” ungkapnya.
Termasuk pembinaan terhadap UMKM tersebut tetap kami lanjutkan dengan sarana online/media sosial karena ada kebijakan physical distancing. Langkah ini, untuk mendorong UMKM tetap dapat bertahan dalam situasi sulit ini dengan melakukan inovasi.
Antara lain dalam kegiatan pemasaran menggunakan media sosial dan pembayaran secara non tunai mulai dari uang elektonik, mobile banking/internet banking, QRIS. Selain itu, kami juga berupaya menggunakan jasa-jasa mereka dalam kegiatan yang kami lakukan antara lain terkait jasa boga snack, makan siang. (abd)