Banjir Bandang Melanda Desa Ciberung

Sabtu 11-04-2020,19:35 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Bencana banjir bandang melanda Desa Ciberung Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan, Kamis malam (9/4).  Hingga Jumat siang (10/4), banjir dari luapan Sungai Cijolang itu belum surut.   

Berdasarkan informasi dihimpun, bencana banjir bandang tersebut terjadi saat hujan turun sangat deras. Seketika Bukit Loa di Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, di atas Sungai Cijolang ambrol hingga menutup aliran sungai. Akibatnya, air sungai pun berbelok arah dan masuk menggenangi pemukiman warga di Dusun Walahar Desa Ciberung Kecamatan Selajambe.

\"Kejadiannya sekitar pukul 20.00 WIB, hujan deras menyebabkan tanah longsor bukit di atas Sungai Cijolang yang masuk wilayah Ciamis. Namun dampaknya material tanah dan kayu menutup aliran sungai dan airnya belok ke pemukiman warga. Akibatnya sebanyak 47 rumah warga di RT 14 terdampak, ada 12 rumah yang paling parah genangannya hingga masuk ke dalam,\" ungkap Camat Selajambe Agus Sumedi kepada Radar, kemarin.

Saat awal kejadian banjir bandang, lanjut Sumedi, air bah menggenangi pemukiman warga hingga setinggi 50 sentimeter. Hal ini pun cukup mengejutkan warga setempat hingga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

\"Tebing yang longsor tingginya mencapai 15 meter dan lebar sekitar 100 meter membawa material tanah dan pepohonan. Praktis longsoran tanah menutup seluruh aliran Sungai Cijolang dan membelokkan air ke pemukiman warga. Kondisi ini praktis mengejutkan warga sehingga langsung berhamburan keluar tanpa sempat membawa barang berharga mereka,\" papar Sumedi.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Rumah-rumah warga yang terdampak pun, kata Sumedi, hanya tergenang hingga setinggi lutut orang dewasa dan tidak sampai ada yang rusak.

\"Kini semua warga di RT 14 masih mengungsi ke rumah keluarganya yang lokasinya lebih aman. Jumat pagi tadi warga banyak yang mulai berbenah mengambil barang-barang berharga untuk dibawa ke pengungsian hingga kondisinya dinyatakan aman,\" ungkap Sumedi.

2

Hingga Jumat siang, belum ada penanganan longsor dari pihak terkait. Warga pun meminta agar pihak terkait segera mendatangkan beko ke lokasi, untuk mengeruk longsoran tanah, karena tidak mungkin menggunakan tenaga masyarakat. \"Harus cepat ada beko untuk mengeruk tanah yang longsor. Kalau sama warga, gak mungkin bisa, harus pakai alat berat,\" kata Nendi, salah seorang warga setempat.

Kepala Desa Ciberung Juhandi didampingi beberapa anggota BPD mengungkapkan, kerugian dari musibah longsor tersebut besarannya belum bisa diperkirakan. Ia mengatakan hingga kemarin siang masih banyak warga yang menonton di sekitar TKP karena ingin tahu kondisi pasca longsor.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan alat berat untuk mengatasi tanah longsor tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ciamis untuk penanganan bersama wilayah yang terdampak.

\"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Ciamis, BBWS Citanduy dan Koramil, Polsek serta Kecamatan Selajambe. Satu alat berat sudah kami kirim ke lokasi, diperkirakan baru tiba malam, sehingga penanganan pembersihan material longsor di Sungai Cijolang direncanakan baru akan dilaksanakan hari Sabtu pagi (11/4),\" ungkap Agus Mauludin.

Dijelaskan Agus Maulidn, hingga Jumat malam luapan air Sungai Cijolang masih menggenangi pemukiman warga Walahar dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter. Namun demikian, untuk antisipasi jika hujan deras kembali turun, warga tetap diungsikan hingga kondisi dinyatakan aman.

\"Menjelang sore hari air sudah mulai surut dengan kedalaman air sekitar mata kaki orang dewasa. Mudah-mudahan hujan tidak turun lagi, sehingga banjir tidak lagi terjadi dan kegiatan normalisasi aliran sungai bisa dilaksanakan sesuai rencana,\" harapnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait