LD Ibu Kota

Minggu 12-04-2020,05:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Anda jangan pernah minta uang dari tetangga itu. Biarlah masing-masing membayar sendiri. Jangan sok menjadi koordinator. Lalu minta mereka membayar ke Anda.

Itu akan menjadi bencana. Ibarat sebuah rumah, bangunannya sudah roboh sebelum didirikan.

Kenapa bukan pak/bu RT saja yang melakukan itu?

Baik juga kalau Pak/Bu RT melakukannya. Tapi tidak harus. Siapa tahu pak/bu RT-nya orang sibuk.

Akan lebih baik kalau berada di luar struktur apa pun. Mandiri, independen, natural.

Lockdown Jakarta ini harus menghasilkan perubahan besar dalam struktur masyarakat kita. Kalau 50 rumah dianggap terlalu kecil bikinlah 100. Atau berapa saja. Tapi jangan lebih dari 100. Nanti akan terjerat persoalan rentang kendali.

Kalau bukan untuk bisnis dari mana dapat uang? Agar kalung, kulkas, dan TV tidak perlu dijual?

Percayalah bisnis akan datang sendiri. Mungkin tidak hari itu. Tapi tidak akan lama. Ada rahasia bisnis di balik keikhlasan, ringan kaki, dan pribadi yang bisa dipercaya.

2

Itu kita bicarakan lain kali.

Sekali ini, please, semua komentar ditiadakan. Kolom komentar hari ini hanya untuk pembaca yang punya ide: apa yang bisa dikerjakan selama orang Jakarta tidak bisa keluar rumah.

Boleh saja menyempurnakan ide saya itu. Atau ide baru yang beda sama sekali.

Harap cebonger dan kampreter puasa komentar negatif sehari ini.

Mereka itu pada dasarnya orang yang kreatif dan penuh antusias. Kalau tidak antusias bagaimana bisa terus berjuang bertahun-tahun --bahkan sampai yang dibela sudah berpelukan.

Hanya orang kreatif dan antusias seperti cebonger dan kampreter yang punya potensi untuk maju. Antusias. Antusias. Kunci kemajuan. Kunci perkembangan.

Saya rela mengoreksi ide itu kalau ada yang lebih baik. Saya begitu bersandar pada mereka yang bisa menjadi salah satu suami yang bisa membelikan istri kalung, kulkas dan TV. (dahlan iskan)

Tags :
Kategori :

Terkait