19 OTG Negatif Rapid Test, RSDGJ Fasilitas Nakes yang Menangani Covid-19

Senin 27-04-2020,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON– Sebanyak 19 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang pernah berinteraksi dengan pasien positif corona virus disease-2019 (Covid-19) yang meninggal dunia, telah menjalani rapid test kedua. Hasilnya, negatif.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Tri Mulyaningsih mengatakan, hingga Minggu (26/4), berdasarkan data Dinkes Kota Cirebon, ada 22 OTG, 18 diantaranya selesai dilakukan pemantauan, dan 4 sisanya masih dalam proses pemantauan.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 323. Dari jumlah itu, 294 selesai pemantauan, dan 29 masih proses pemantauan. Lalu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) total 8 orang, 5 diantaranya dinyatakan sembuh dan 3 lainnya masih dirawat.

Sementara untuk pasien positif asal Kota Cirebon ada 4 orang, 1 meninggal dan 1 sembuh, dan 2 lainnya masih dalam pengawasan.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terus melakukan evaluasi terhadap sejumlah lini yang berpotensi sebagai penularan Covid-19. Meminimalisasi risiko adalah langkah yang terus digiatkan. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker.

Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, gugus tugas tengah menggodok terkait evaluasi kepatuhan masyarakat terkait intruksi serta surat edaran yang jauh-jauh hari telah diterbitkan. Eti mengajak semua untuk berperilaku hidup disiplin dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya patuh terhadap imbauan pemerintah.

“Kami juga bersama tim gugus tugas terus memberikan arahan kepada RT/RW, lurah, camat. Ada beberapa langkah yang hari ini sudah dilakukan di lapangan, termasuk maksimalkan penjagaan (pendataan keluar dan masuk orang, red),” ujar Eti.

2

Sementara itu, Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon memfasilitasi tenaga kesehatan (nakes) yang pernah menangani pasien positif covid-19. Yakni dengan menyediakan ruangan khusus untuk isolasi, khususnya untuk yang memiliki gejala klinis.

Kepala Sub Bagian Humas RSDGJ Arif Wibawa Rumana mengatakan, ratusan nakes yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dilakukan skrining secara bergilir. Yakni pemeriksaan menggunakan CT Scan Thorax dan laboratorium untuk menganalisa paru-paru dan melihat kondisi klinis.

Tenaga kesehatan yang memiliki gejala, seperti batuk atau demam, akan dilakukan isolasi di ruang yang telah disediakan. Ruangan itu, terpisah dari pasien covid-19 lain yang bukan tenaga medis. Saat ini, imbuh Arif, ada 29 bed yang telah dipakai untuk menangani pasien Covid-19 di RSDGJ, dari total 35 bed yang disediakan. “Mudah-mudahan kondisinya cepat membaik dan pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Dr Eddy Sugiarto menyampaikan, untuk membantu mempercepat kesembuhan pasien, semua unsur masyarakat serta pemerintah harus saling dukung. Tidak bisa dilakukan hanya oleh salah satu lembaga atau perorangan. Selalu mendukung dan menyemangati pasien, agar imun tubuh menjadi lebih baik.

“Intinya penanganan harus terpadu, bersama-sama. Tingkatkan kasih sayang serta saling menyayangi. Kalau ada yang positif jangan di-stigma. Tapi kita bantu. Harus saling support demi kesembuhannya,” kata Eddy. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait