Ratusan Pedagang Nganggur, Ekonomi Nyaris Lumpuh

Senin 27-04-2020,17:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON – Ratusan pedagang di komplek wisata religi Gunung Jati, terkena dampak langsung ditutupnya aktivitas ziarah di lokasi tersebut. Kini, ratusan pedagang nganggur tak punya penghasilan dan terancam gulung tikar.

Hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Astana, Nuril Anwar saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin. Menurutnya, kondisi perekonomian, khususnya para pedagang di komplek wisata religi Astana Gunung Jati, nyaris lumpuh. Dari ratusan pedagang yang biasanya setiap hari buka, kini hanya tinggal beberapa saja yang masih beroperasi. Itu pun dengan omset yang turun drastis.

“Setelah penutupan lokasi ziarah, kondisinya mulai sepi. Sudah sedikit sekali orang yang datang. Pedagang yang buka pun semakin sedikit. Kalau persentase yang buka ketimbang sebelum penutupan jauh sekali,” ujar Nuril.

Menurutnya, saat ini setidaknya ada 350 pedagang di komplek Astana yang terdampak penutupan tempat wisata religi. Para pedagang memilih menutup lapak jualannya, karena omset yang turun drastis akibat tidak ada pengunjung yang masuk. Selain itu, membuka lapak justru biaya operasionalnya lebih besar ketimbang potensi pendapatannya.

“Kalau gulung tikar sih tidak. Tapi kalau perekonomian lesu ya sudah otomatis. Karena sebagian besar kan di sini pedagang. Untuk kebutuhan hidup ya terpaksa jual aset dan makan tabungan. Kalau tidak punya keduanya, ya terpaksa cari pinjaman. Apalagi sekarang bantuan dari pemerintah belum turun,” imbuhnya.

Sementara itu, HA (35) salah seorang pedagang yang ditemui Radar Cirebon menuturkan, dia terpaksa menutup lapaknya karena omset yang terjun bebas sejak diberlakukan penutupan.

“Sudah sepi sekali. Kalau buka tidak nutup operasionalnya. Tapi sampai sekarang belum ada bantuan yang dating. Bantuan modal atau sejenisnya belum kita terima. Padahal kita jelas-jelas terdampak,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait