Langit Rupit Kembali Membara

Rabu 03-07-2013,10:10 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MURATARA - Kantor Mapolsek Rupit yang baru saja direnovasi, kembali dibakar massa kemarin sekitar pukul 17.00. Aksi pembakaran diduga buntut dari tewasnya salah seorang warga bernama Erlika alias Heri (19), warga Dusun III, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. Informasi yang dihimpun, Heri diduga merupakan anggota komplotan perampok jalinsum yang sering meresahkan warga di Kecamatan Rupit. Bahkan Polres Mura sudah memasukannya dalam target operasi (TO) yang juga diduga bersama dengan kakaknya, Saiful. Kapolres Mura, AKBP Chaidir melalui Kasatreskrim AKP Erlangga mengatakan, tersangka Heri digrebek tim buser di area perkebunan Karet di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit sekitar pukul 10.00. Di lokasi tersangka Heri bersama Saiful berusaha kabur saat ditangkap petugas. Bahkan tersangka Heri sempat melawan petugas dengan menembakan senpi dan terjadilah baku tembak. “Kita sudah melakukan langkah prosedur. Karena tersangka melawan, terpaksa anggota melumpuhkannya dengan timah panas hingga tewas mengenai lengan kanan dan tembus ke rusuk. Sedangkan tersangka Saiful berhasil meloloskan diri,” ujarnya. Aksi pembakaran Mapolsek Rupit dilakukan sekitar ratusan massa yang diduga dari Desa Karang Anyar yang merupakan tempat tinggal Heri. Massa dengan konvoi menggunakan motor dan mobil sekitar pukul 16.30 kemarin bergerak ke Mapolsek. Bahkan ada warga yang membawa jeriken berisi minyak. Sekitar 20 menit, massa sampai di halaman Mapolsek Rupit. Selang beberapa menit, sekitar pukul 17.00 massa langsung beringas dan melakukan aksi pembakaran dengan menumpahkan jeriken berisi minyak ke seluruh sudut Mapolsek lantaran kecewa tidak ada satu pun anggota polisi di lokasi. Sebab Kapolsek dan anggotanya sebelumnya telah menyelamatkan diri diselamatkan warga. Usai membakar Mapolsek Rupit, ratusan massa bergerak ke Polsek Rawas Ulu yang hanya berjarak sekitar setengah jam. Di sini massa juga membakar Mapolsek Rawas Ulu hingga hangus terbakar. Selanjutnya massa kembali ke Desa Karang Anyar dan melakukan pemblokiran akses jalinsum. Sementara itu Dandim 0406 Kabupaten Mura Kota Lubuklinggau, Letkol CZI Widyo Hartanto mengatakan, pihaknya menyesalkan aksi masyarakat yang melakukan pembakaran dan pemblokiran Jalinsum, karena menggangu ketertiban dan keamanan. Namun, TNI AD melakukan pengamanan karena saat kejadian, fungsi kepolisian belum berjalan. Sehingga, TNI AD mengambil fungsi-fungsi kepolisian di bidang pengamanan selama terjadi permasalahan. Selain itu, personel TNI AD yang diterjunkan ke lokasi sebanyak dua kompi atau sekitar 200 personel dari Kodim 142 dan Kodim 141. “Kita tetap melakukan pengamanan dan malam ini juga saya turun ke lokasi untuk melakukan mediasi. Karena aksi pemblokiran Jalinsum itu perbuatan yang merugikan masyarakat banyak,” pungkasnya. (wek)

Tags :
Kategori :

Terkait