CIREBON- Pemerintah Desa Cikulak Kecamatan Waled memprotes PT KAI terkait penyewa lahan PT KAI yang berbentuk bangunan semi permanen, ikut mencaplok tanah milik Desa Cikulak.
Kuwu Cikulak, Yusnedi ST kepada Radar Cirebon mengatakan, tanah PT KAI dan tanah milik Desa Cikulak lokasinya berdampingan. “Nah tanah milik KAI itu kan disewakan untuk bangunan semi permanen. Banyak bangunan semi permanen dibangun hingga mengenai dan masuk ke dalam tanah milik desa,” ujarnya, kemarin.
Yusnedi mengungkapkan, dengan masuknya bangunan penyewa lahan KAI ke lahan milik desa, jelas merugikan pemerintah desa. Menyerobot lahan desa berupa sawah, meskipun tidak semua. “Tetapi sama saja merugikan kami pemdes,” ucapnya.
Selain itu, dengan adanya bangunan semi permanen di lahan milik KAI, tentu banyak merugikan akses petani yang akan menggarap sawah milik desa. Petani kesulitan masuk ke sawah karena akses masuknya ditutup oleh bangunan semi permanen tersebut.
Limbah dari aktivitas bangunan semi permanen di lahan KAI tersebut, menurut Yusnedi, limbahnya dibuang di sawah milik desa. “Jelas ini juga pencemaran lingkungan. Karena limbah dari aktivitas bangunan semi permanen itu masuk ke sawah. Sehingga mencemarkan sawah,” jelasnya.
Terpisah, Manager Humas PT KAI Daops III Cirebon, Lukman Arif ketika dimintai konfirmasi terkait aduan Kuwu Cikulak berjanji akan segera menindaklanjutinya. “Saya akan tanya terlebih dahulu ke bagian yang berhubungan dengan itu,” ujarnya. (den)