Harusnya, Minggu (10/5) menjadi hari perdana Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati melaksanakan tes dengan polymerase chain reaction (PCR). Namun, itu urung terjadi. Perangkatnya masih belum juga siap.
ABDULLAH, Kesambi
PELAKSANAAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Cirebon mestinya menjadi momentum untuk melaksanakan tes masal. Apalagi, sempat ada kabar menggembirakan bahwa RSDGJ sudah siap dengan 5 ribu reagent dan perangkat PCR senilai Rp5 miliar.
Namun, tepatnya kemarin ekspektasi itu urung jadi kenyataan. Pemerintah Kota Cirebon mesti kembali bersandar kepada rapid test, lantaran belum siapnya perangkat tes untuk mengujui swab.
Direktur RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin SpOT menjelaskan, alat-alat PCR sebagian besar sudah datang, tinggal sebagian kecil akan datang menyusul dan baru akan tiba antara Senin-Selasa (11-12/5). “Sebagian besar alatnya sebetulnya sudah ada,” kata Ismail, kepada Radar Cirebon, Minggu (10/5).
Dengan kasus corona virus di Kota Cirebon yang ada saat ini, bila dilakukan tes PCR terhadap mereka, tentu akan menjadi terobosan dalam penanganan covid-19.
Jumlah orang tanpa gejala terhitung Minggu (10/5) hanya 8 orang, 11 orang dalam pemantauan (ODP), 2 pasien dalam pengawasan dan 3 pasien positif covid-19 yang dalam perawatan.
Dengan kemampuan tes hingga 96 sampel sehari, tentu saja total kasus covid-19 saat ini bisa diselesaikan dalam sehari saja. Dari 8 orang OTG, 11 ODP, 2 PDP dapat mengetahui apakah mereka positif atau negatif. Tenaga medis pun dapat langsung menentukan perawatan lebih lanjut.
Sedangkan 3 pasien positif covid-19 akan lebih cepat mengetahui kondisi mereka, apakah sudah terbebas dari virus bermahkota tersebut atau belum.
Dengan kondisi terhambatnya PCR, Ismail tak berani menargetkan kapan perangkat ini bakal benar-benar beroperasi. Selain perangkatnya, teknisi yang merakit juga baru tiba Selasa atau Rabu.
Kendati demikian, secara administrasi ia telah mengirimkan surat permohonan ke gubernur, termasuk komunikasi dengan Litbangkes Depkes dan Labkesda Jabar. “Mohon doa supaya semuanya bisa lancar,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr Edy Sugiarto MKes saat dikonfirmasi terkait kesiapan perangkat PCR di RS Pelabuhan juga tidak bisa menjawab rinci. “Lagi on progress,” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Radar Cirebon, dari sisi peralatan PCR sebenarnya sudah siap. Hanya saja RS Pelabuhan saat ini masih menyiapkan laboratoriumnya, termasuk ruangan isolasi bagi pasien covid-19.
Diperkirakan persiapan ini bakal memakan waktu hingga akhir Mei nanti. Sementara di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ), hingga kemarin telah melakukan tes kepada 48 sample swab dan tambahan 15.
Total pengujian tersebut dilakukan kepada 63 sampel dan sebagian besar sudah dirampungkan. (*)