SINGAPURA - Universitas Teknologi dan Desain Singapura melakukan sebuah proyek penelitian menggunakan estimasi berbasis data untuk membuat model yang menunjukkan siklus hidup virus Corona (Covid-19) di berbagai negara.
Model itu juga memperkirakan, tanggal berakhirnya wabah Covid-19 secara global dan di negara-negara tertentu, termasuk AS, Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, Jerman, India, Turki, dan Indonesia.
Penelitian itu menggunakan model yang disebut SIR (susceptible-infected-recovered) yang menggambarkan penyebaran penyakit menular dan data kasus virus Corona pada 7 Mei.
Baca juga:
Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi Ilmuan Singapura
Sesuai namanya, model SIR menggunakan tiga persamaan diferensial untuk menggambarkan aliran dinamis orang di antara tiga kategori, yaitu S, I, dan R.
Penjelasannya, kategori S untuk jumlah orang yang rentan terhadap infeksi; I untuk jumlah orang yang terinfeksi, dan; R untuk jumlah orang yang kasus infeksinya telah ditutup (baik karena sembuh maupun meninggal dunia) dalam populasi.
Model SIR menggabungkan dua parameter utama, beta dan gamma. Gamma adalah jumlah hari atau lamanya seseorang terjangkit virus. Sementara, beta adalah jumlah rata-rata orang yang terinfeksi karena bersentuhan dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi dan tidak hanya terkait dengan pola interaksi orang dalam suatu masyarakat (yang dapat dipengaruhi oleh jarak sosial), tetapi juga sifat proses infeksi dari virus.
Model ini menunjukkan, kurva berbentuk lonceng di mana ujung paling kiri dari ekor kurva mewakili kasus pertama yang dikonfirmasi dari virus corona di suatu negara, sementara ujung paling kanan dari ekor kurva mewakili kasus infeksi terakhir yang diprediksi.
Titik belok atau puncak dalam kurva bentuk lonceng mewakili jumlah kasus tertinggi setelah mana tingkat infeksi mulai melambat.
Adapun area di bawah seluruh kurva mewakili jumlah total orang yang diperkirakan akan tertular virus. Penelitian ini memperkirakan, bahwa tanggal berakhirnya wabah virus Corona di dunia adalah pada 5 Januari 2021.
Penelitian Singapura itu menekankan, prediksi tersebut tidak berarti final dan pasti. Dia dapat berubah tergantung pada perkembangan situasi di dunia nyata, seperti kebijakan pemerintah, protokol pengujian, dan perilaku manusia di masing-masing negara. (der/fin)