Makan Bersama

Jumat 15-05-2020,05:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Rasanya, setelah lebaran, kami siap untuk mulai hidup normal --normal baru itu.

Di Tiongkok hidup-normal-baru sudah berjalan normal. Saya hubungi teman-teman saya di sana. Kota-kota besar sudah benar-benar nyaris normal-baru. Semua sudah hidup lagi --kecuali bioskop, panti pijat, dan night club.

Memang tiba-tiba ditemukan penderita baru di Kota Wuhan. Lima orang. Umur di atas 70 tahun. Salah satunya 84 tahun.

Mereka itu saling bertetangga di sebuah perumahan kelas bawah. Salah satunya sering keluar rumah tanpa masker. Tertular oleh orang yang positif tapi seperti tidak sakit.

Camat dan seluruh pejabat di kecamatan itu dipecat. Karena ada warganya yang keluar rumah tanpa masker.

Sejak peristiwa minggu lalu itu tidak ada lagi ditemukan penderita baru di Wuhan. Yang ada di kota dekat perbatasan Rusia. Kota Jilin itu langsung di-lockdown. Yang boleh keluar kota adalah yang sudah dites negatif. 

Trend dunia sepertinya memang itu: siap untuk hidup normal lagi --normal baru.

Saya juga mau kembali makan di restoran. Kalau restoran itu menerapkan normal-baru. Misalnya, meja lebih jarang. Mungkin perlu ada meja yang disekat kaca bening dan tipis. Agar kita bisa makan bersama dengan kaca pemisah. Lalu ada sistem suara, yang kalau saya bicara, teman di seberang kaca bisa mendengar. Dan sebaliknya. Kalau yang makan empat orang, ditambah kaca satu lagi melintang. 

2

Empat orang itu bisa makan bersama, saling melihat, saling bicara, tapi terpisah oleh kaca bening nan tipis.

Teknologi bisa mengatasi itu.

Makan bersama secara normal-baru. (dahlan iskan)

Tags :
Kategori :

Terkait