CIREBON- Perangkat desa pada masa pandemi covid-19 benar-benar bekerja ekstra. Khususnya dalam hal update data warga penerima BLT. Namun sayangnya Penghasilan Tetap (Siltap) juga terlambat dan tidak adanya honor tambahan. Untuk itu para perangkat desa berharap ada kebijakan pemerintah Kabupaten Cirebon untuk meringankan pembayaran kredit Perangkat Desa terutama di Bank BJB.
Kuwu Lebak Melar, Alek Setiawan mengatakan perangkat desa benar-benar bekerja ekstra di masa pendemi covid-19. “Perangkat desa saat pandemi ini bekerja siang malam tanpa ada jam kerja,” ujarnya.
Menurut Alek perangkat desa memiliki tanggung jawab lebih selama pandemi covid-19 ini. Dimulai dari upaya pencegahan, mendata dan mengecek warga yang baru datang dari luar kota hingga update data warga penerima bantuan.
“Update data ini jangan main-main karena kita dituntut agar data ini benar-benar valid. Untuk menuju kevalidan data itu tidak bisa satu atau dua hari, namun berhari-hari terus dilakukan tidak memandang siang atau malam ya tetap dilakukan,” ujarnya.
Namun sayangnya menurut Alek hingga saat ini adanya penghargaan atau timbal balik atas jerih payah perangkat desa. “Apalagi bonus, Siltap sebagai honorer reguler perangkat Desa saja di bulan Mei ini telat belum dibayarkan pemerintah,” tuturnya.
Siltap menurut Alek seharusnya diberikan setiap tanggal 5 tiap bulannya. “Ini sudah tengah bulan tetapi belum ada kejelasan siltap perangkat desa. Sedangkan kinerja perangkat Desa ekstra di masa pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
Alek mengungkapkan pihaknya tidak meminta ada bonus dari jerih payah perangkat desa. Namun ia berharap ada kebijaksanaan dari Pemkab Cirebon untuk bisa meringankan beban kredit bank para perangkat desa.
Menurut Alek meskipun sudah ada intruksi presiden terkait keringanan kredit di Bank namun hingga saat ini kredit bank masih terus berjalan. “Buktinya masih saja kredit berjalan, kasihan para perangkat desa,” ujarnya. (den)