MAJALENGKA- Makanan tradisional serabi masih cukup diminati oleh konsumen untuk menu berbuka puasa. Pemilik Serabi Armadja, Teti Damayanti menyebutkan dirinya sudah sekitar 11 tahun lebih berjualan serabi aneka rasa. Diakuinya, bila kebayakan penjual serabi itu menggunakan kayu bakar. Tapi dirinya justru menggunakan bahan bakar gas sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara.
Menurutnya, di Kecamatan Maja, penjual serabi cukup banyak. Namun ia bersyukur di saat Ramadan dan di tengah wabah Corona ini, penjualan serabinya masih cukup diminati pelanggan, walupun tingkat penjualan menurun.
“Kalau biasanya saat kondisi normal, penjualan serabinya bisa menghabiskan beras 7-10 kg, kini hanya menghabiskan adonan serabi 5 kg saja,” tutur alumni Madrasah Aliyah Assalam Maja ini.
Diceritakan dia, dirinya membuat serabi dengan berbagai rasa sesuai selera konsumen . Menurut Teti, lapak miliknya buka jam 16.00 hingga pukul 18.00 WIB.
“Alhamdulillah para pelanggan masih setia memesan melalui via HP/WA atau datang langsung,. Biasanya diambil menjelang buka puasa,” tuturnya/
Diakuinya ia melanjutkan usaha dari orang tuanya secara turun temurun dan mulai menggunakan gas melon sejak tahun 2006. Sebelumnya orang tuanya menggunakan kompor yang dimodifikasi. (ara)