MAJALENGKA- Kawasan obyek wisata di Buper Panten Desa Argalingga Kecamatan Kecamatan Argapura masih ditutup untuk mencegah penularan virus corona. Akibatnya pedagang yang mengaiz rezeki kawasan hutan pinus tersebut terancam gulung tikar.
Seorang pedagang di Buper Panten, Dodo Adia (50) menyatakan ada 5 pedagang yang memiliki lapak di kawasan hutan pinus di kawasan TNGC tersebut. Namun karena wisata ditutup, dirinya bersama para pedagang tidak mendapatkan penghasilan.
“Biasanya ada 5 warung yang aktif, tapi karena dampak Covid-19, kini semuanya menganggur. Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah,” keluh Dodo kepada Radar Majalengka, kemarin (1/6).
Para pedagang di Buper Panten berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka. Karena pedagang dan berbagai elemen lain mendapatkan bantuan.
“Karena kami tidak mendapatkan pemasukan sejak pertengahan Maret 2020, maka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari mengandalkan utang. Karena selama buper tutup, kami tidak memiliki pemasukan,” keluhnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Paralayang Majalengka, Dede Sopyan mengakui kawasan wisata Paralayang Panten Majalengka masih ditutup untuk pengunjung. Menurut Dede, pihaknya masih nunggu instruksi dari Pemkab Majalengka. Dia bersyukur para pengelola dan pengurus paralayang sudah mendapatkan dana kompensasi dari pemerintah. (ara)