Nol Kasus Covid-19, Tapi Belum Zona Hijau

Sabtu 13-06-2020,11:05 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON – Kota Cirebon mencatatakan nol kasus pasien terkonfirmasi corona virus disease (covid-19). Namun bukan berarti aman. Statusnya belum hijau. Tambahan pasien kapanpun bisa terjadi. Second wave atau gelombang kedua dengan peningkatan jumlah yang jauh lebih banyak masih mengancam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes menginstruksikan, masyarakat jangan bersikap euforia. Virus corona masih akan terus ada dan tidak akan punah. Justru tubuh manusia yang akan menyesuaikan dan membentuk antibodi.

Belum lagi, pasien reaktif rapid test masal yang digelar seminggu terakhir masih menunggu untuk di swab masal. Artinya, masih ada calon pasien positif corona yang masih menunggu hasil/kabar. Kota Cirebon juga masih memiliki jumlah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), serta pasien dalam pengawasan (PDP).

Zero kasus bukan berarti zona hijau. Karena ada yang reaktif dari Pasar Kramat 7 orang, Pasar Kanoman 6, Pasar Perumnas 2, kemudian Klaster Pesisir 4 orang. Mereka kan calon positif (corona, red),” ujar Edy saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/6).

Ia menambahkan, penambahan kasus baru bersifat fluktuatif. Naik turun. Dalam kesehatan ada yang disebut dengan ketidak pastian seputar kondisi kesehatan seseorang. Hari ini sehat, belum tentu besok atau lusa sakit, pun sebaliknya.

Corona, lanjut Edy, tergantung keseimbangan dari host interment agent. “Host itu tubuh manusia, lingkungan, dan virulensi kuman. Jika itu tidak seimbang orang bisa menjadi sakit,” ungkapnya.

Atas faktor tersebut, masyarakat diimbau jangan euphoria berlebihan. Protokol kesehatan, lanjut Edy, long life masih perlu diterapkan. “Karena active case finding, menemukan dengan aktif tadi, bisa terjadi ada penjaringan atau munculnya kasus baru yang terekam,” bebernya.

Edy berharap tidak ada penambahan kasus. Second wave, lanjutnya, potensial terjadi dengan diberlakukannya relaksasi PSBB. “Physical distancing tidak dilaksanakan, disiplin gagal, tidak pakai masker, peluang ledakan kedua sangat mungkin terjadi dan muncul,” katanya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait