NEW YORK - Amerika Serikat (AS) ingin membangun koalisi global untuk melawan ancaman Tiongkok di konflik Laut China Selatan (LCS). Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo saat mengunjungi Inggris pada Selasa (21/7) waktu setempat.
Dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Pompeo menyebut, Tiongkok sebagai agresor. Terlebih, Tiongkok telah membuat klaim maritim ilegal, menindas negara-negara Himalaya, menutupi pandemi Covid-19, kemudian mengeksploitasinya guna memajukan kepentingan sendiri dengan cara yang memalukan.
\"Kami berharap dapat membangun koalisi yang memahami ancaman dan akan bekerja secara kolektif untuk meyakinkan Partai Komunis Tiongkok (PKC) bahwa bukan kepentingan terbaik mereka terlibat dalam perilaku semacam ini,\" kata Pompeo.
\"Kami ingin melihat setiap negara yang memahami kebebasan dan demokrasi untuk memahami ancaman yang diajukan PKC kepada mereka,\" imbuhnya.
Pompeo turut memuji Perdana Menteri Inggris Boris Johnson karena telah memerintahkan menyingkirkan peralatan Huawei dari jaringan ponsel 5G-nya. Menurut dia, keputusan tersebut tepat karena data yang terhimpun bisa saja berakhir di tangan PKC.
Saat ini, hubungan Inggris dan Tiongkok pun tak terjalin harmonis. Diberlakukannya Undang-Undang Keamanan Nasional Hongkong oleh Tiongkok, menjadi salah satu penyebabnya.
Akhir pekan lalu, Dominic Raab juga menyoroti dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
Ketegangan antara AS-Tiongkok terus memanas di Laut China Selatan. Kedua negara adidaya terus mengerahkan kapal dan pesawat militernya untuk memantau kawasan dan menggelar latihan di sana.
AS telah mengerahkan dua kapal induknya USS Ronald Reegan dan USS Nimitz untuk latihan di Laut China Selatan sejak awal Juli lalu.
Di saat bersamaan, Tiongkok juga sempat melakukan latihan serupa di perairan kaya sumber daya alam itu. Delapan jet tempur, Tiongkok bahkan terlihat terparkir di pangkalan militer utama Negeri Tirai Bambu yang terletak di salah satu pulau di Kepulauan Paracel, Laut Cina Selatan, yang disengketakan. (der/fin)