Rumah Buruh Tani Ludes Terbakar

Sabtu 13-07-2013,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

GARAWANGI - Bulan puasa tahun ini bagi Sudana (54) dan Casti (48) diisi dengan kesedihan. Pasalnya, rumah yang merupakan harta berharga bagi buruh tani ini ludes terbakar. Penyebabnya, adalah korsleting listrik dari piting yang ada di salah satu sudut rumahnya. Kejadian yang menggegerkan warga RT 03 RW 05, Dusun Puhun Desa/Kecamatan  Garawangi, ini terjadi menjelang salat Jumatan atau pukul 11.45. Dengan dibantu warga petugas damkar mampu menjinakan api selama 40 menit. Akibat kebakaran itu, Sudana  menderita kerugian sebesar Rp37,5 juta. Untuk sementara waktu pria paruh baya ini harus mengungsi ke rumah kerabat sambil menunggu perbaikan rumah, serta juga uluran tangan dari warga lain. “Lagi-lagi kebakaran dari korsleting listrik. Padahal kami setiap saat selalu memberikan imbauan,” ucap Kepala UPTD Damkar Kuningan Bambang Hernaedi SE, Jumat (12/7). Menurut dia, dengan penanganan yang sigap api yang berkobar tidak merembet ke rumah lain. Upaya yang dilakukan oleh warga sebelum datang petugas sangat membantu, sehingga api mudah dijinakan. “Meski pemilik rumah dapat menyelamatkan, namun musibah kebakaran selalu menimbulkan kerugian,” jelasnya. Dengan kejadian kebakaran ini kasus yang terjadi di Kuningan bertambah menjadi 15 kasus. Meski jumlahnya sedikit, jumlah kerugian mencapai Rp1.765.000.000. Kebakaran akibat dari korsleting listrik mencapi 80 persen sisanya kelalaian manusia. Hingga semester pertama memang jumlah kebakaran relatif sedikit, tapi jumlah kerugian sangat besar. Jumlah kerugian yang paling besar tentu menimpa pemilik Toko Shinta yang gudangnya terbakar. Bambang merinci kasus kebakaran di Kuningan  cenderung meningkat, sebagai bukti tahun 2011 40 kejadian, kemudian tahun lalu 60 kejadian. Dengan kerugian pun terus meningkat dari angkat Rp3 miliar menjadi Rp4 miliar. “Jangan sepelekan masalah listrik. Agar terhindar dari korsleting lsitrik pemilik rumah wajib memeriksa kabel. Apabila sudah lapuk diganti. Begitu juga saklar,” jelasnya. Dari pantauan Radar, meski imbauan dilakukan, banyak warga yang tidak peduli. Untuk menekan musibah kebakaran baik dari pemerintah maupun pihak PLN harus memberikan pemahaman.(mus)

Tags :
Kategori :

Terkait