KEMERIAHAN Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, dilakukan berbagai elemen masyarakat. Biasanya, di isi dengan lomba panjat pinang, pecah kendi, dan perlombaan khas 17 Agustusan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon menggelar perlombaan tidak biasa. Yaitu, lomba tarik mobil stum dan kombi.
Lomba tarik stum menjadi tradisi tahunan di DPUPR Kota Cirebon. Dalam memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia, lomba ini menjadi daya tarik tersendiri. Kepala DPUPR Kota Cirebon Syaroni ATD MT mengatakan, stum merupakan kendaraan jenis mobil yang biasa digunakan pegawai DPUPR mengaspal jalan. Sedangkan kombi adalah mobil besar berisi air pendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan DPUPR Kota Cirebon.
KONSUMSI: Selama kegiatan perlombaan yang cukup melelahkan, asuan makanan dan minuman terjamin. Etos kerja keras, kerja cerdas, dan ikhlas
menjadi panduan di DPUPR.
Berat jenis kendaraan stum bisa mencapai 14 ton. Tergantung jenisnya. “Kami terbiasa dengan stum. Tapi dikemudikan dengan mesin. Kami mencoba menarik stum dengan tambang. Menjadi lomba khas di DPUPR,” terangnya didampingi Sekretaris DPUPR Hasan Sadeli SKp MARS kepada Radar, beberapa waktu lalu. Berbagai perlombaan lainnya digelar. Seperti voli, memancing, mengendarai motor lamban, dan lainnya.
MOTOR LAMBAT: Sekretaris DPUPR Hasan Sadeli bersama pejabat struktural lainnya, ikut lomba motor lambat. Kemeriahan ini menunjukan kekompakan.
Sebagai dinas teknis terbesar, tumpuan pembangunan menjadi tugas DPUPR. Namun, kondisi saat ini membuat program kegiatan yang telah dirancang, tertunda. Setelah pandemi berlalu, Syaroni mengajak seluruh pegawai DPUPR Kota Cirebon melakukan percepatan kinerja. Agar pembangunan yang tertunda dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (ysf)