KESAMBI - Ryan “Jagal” Jombang kembali menjadi buah bibir. Setelah rencana pernikahannya menjadi pemberitaan hangat, kini giliran film dokumenter mengenai kehidupan pria bernama lengkap Very Idham Henyansyah itu menjadi buruan para kuli tinta. Kabar dari sebuah media online yang menyebut Ryan mendapat sejumlah uang dari Crime and Investigation Network (CIN), setelah melakukan sebuah sesi wawancara. Kabar ini dibantah Kepala Seksi Registrasi Lapas Kelas I Cirebon, Jalu Yuswo Panjang. Menurut dia, tidak ada peliputan yang dilakukan oleh media mana pun baik dalam maupun luar negeri sejak akhir September lalu. Adapun peliputan terakhir yang dilakukan media massa adalah saat kabar rencana pernikahan Ryan tersiar. “Terakhir ada liputan itu ya waktu ada wartawan banyakan itu ke sini. Waktu ada kabar Ryan mau nikah itu loh,” ujar dia, saat ditemui wartawan koran ini di pintu masuk Lapas Kelas I Cirebon, Jumat (15/10). Sayangnya, Ryan belum bisa dikonfirmasi. Otoritas Lapas Kelas I Cirebon melarang wartawan melakukan peliputan tanpa seizin Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat. Menurut Jalu, teguran sempat diterima oleh Mantan Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Nur Achmad Santosa yang saat itu memberikan izin kepada wartawan meliput dan melakukan wawancara pada Ryan. “Kita malah kena tegur sama Kanwil. Kalau saya sih boleh-boleh saja, nggak ada masalah. Cuma prosedurnya gitu, silakan saja izin dulu ke Kanwil,” tuturnya. Staf Keamanan Lapas Kelas I Cirebon, Joko P, menyebut kebijakan baru itu berlaku setelah terjadinya pergantian kepemimpinan di Lapas Kelas I Cirebon. “Beda pimpinan kan beda kebijakan,” ucap dia. Dihubungi via telepon selularnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Jabar, Dedi Sutardi, meminta wartawan agar membuat permohonan tertulis untuk bisa mendapatkan izin melakukan peliputan. “Prosedurnya begitu, buat surat ke kami. Tapi saya nggak bisa memastikan, Ryan-nya mau nggak,” tutupnya. (yud)
Kategori :