PENERAPAN layanan mandiri lewat online bukan tanpa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kemauan warga untuk berubah.
Untuk mengatasi itu, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Cangkingan, gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui media sosial atau pamong yang sudah ditugaskan.
“Tinggal warga bisa atau tidak menggunakan aplikasi ini. Untuk SDM pamong sudah mengikuti, layanan sudah berjalan. Ada satu pamong yang disiapkan benar-benar menguasai layanan ini, doakan saja semoga lancar dan layanan digital semakin berkembang, menyosong terwujudnya smart village,” tandas Kuwu Cangkingan, Didi Wahyudi.
Baca juga:
Dukung dan Antar Kang Toto-Deis ke KPU Indramayu, Rela Bawa Bekal Sendiri dari Rumah
Pemprov Jabar Pinjam Rp4 Triliun ke PT SMI, Jangka Waktu 10 Tahun, Daddy: Siapa yang akan Bayar?
Makin Banyak Merahnya, Hari Ini Kota Cirebon Bertambah 3 Kasus Covid-19
Sementara itu, tokoh masyarakat Sutomo mengatakan, penggunaan layanan mandiri di aplikasi Desa Cangkingan sangat mempermudah layanan bagi masyarakat desa.
Diakui Sutono, dengan layanan mandiri, masyarakat lebih dimanjakan. “Dengan layanan mandiri, warga tidak perlu susah payah datang ke kantor desa terutama yang jauh dari kantor desa,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Sutono, warga juga bisa melihat informasi terkait berbagai kegiatan yang ada di desa, program pembangunan, dan perkembangan desa. “Yang lebih mantap lagi ada layanan mandiri,” ujarnya. (oni)