Tahun 1983 Nyaris Hilang, Pantai Karangsong Kini Jadi Pusat Riset dan Penelitian

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pantai Karangsong INDRAMAYU nyaris hilang. Abrasi parah yang melanda, nyaris 'menggusur' tempat wisata edukatif tersebut.

Jika saja tidak dilakukan penanaman mangrove pada waktu itu, kawasan Pantai Karangsong Indramayu mungkin tinggal nama.

Berkat kesadaran masyarakat yang peduli dengan lingkungan, kawasan tersebut berhasil terselamatkan lewat penanaman mangrove.

Upaya tersebut tidak hanya menyelamatkan pantai, namun kini Pantai Karangsong Indramayu menjadi pusat riset dan penelitian.

Ekowisata Mangrove Karangsong, kini dikenal sebagai salah satu kawasan wisata edukatif dan konservatif, yang sukses menyulap wilayah terabrasi menjadi hutan mangrove yang lestari. 

BACA JUGA:Tempat Wisata Tetangga Kabupaten Cirebon Ini Tawarkan Spot Foto Melimpah

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Hits di Ciater Subang yang Wajib Dikunjungi saat Liburan Tiba

Di balik keberhasilan ini, terdapat perjalanan panjang penuh dedikasi sejak tahun 1983.

Menurut pengelola Ekowisata Mangrove Karangsong, Eka Tarika, abrasi parah yang terjadi di Pantai Karangsong sejak 1983 hingga 2008, menjadi awal mula kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan pesisir.

"Pada tahun 2008, dibentuklah Kelompok Tani Pantai Lestari untuk mulai melakukan penanaman bibit mangrove sebagai upaya menanggulangi abrasi,” ujar Eka yang juga sebagai Ketua Kelompok Tani Pantai Lestari.

Tahun 2009 menjadi tonggak penting ketika penanaman mangrove mulai dilakukan secara aktif, oleh kelompok masyarakat dengan dukungan dari berbagai instansi. 

Di tahun yang sama, lahirlah Peraturan Desa (Perdes) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Daerah Perlindungan Mangrove, sebagai dasar hukum perlindungan kawasan tersebut.

BACA JUGA:Ini Dia Tempat Wisata Keluarga di Cirebon yang Kental Nuansa Budaya dan Sejarahnya

BACA JUGA:Rumah Jokowi Kini Jadi Tempat Wisata, Banyak Turis Datang Foto-foto

Sumber: