Pemuda Bekasi Ceritakan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja: Dari Penyiksaan dan Penjualan Organ
Pemuda Bekasi inisial FF mantan admin judol di Kamboja.-Istimewa-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Pemuda asal Bekasi berinisial FF (27) ceritakan pengalaman jadi admin judi online alias judol di Kamboja.
Dia berada di Kamboja jadi judol selama tujuh bulan. Selama itu dia hidup dalam tekanan karena target dan ancaman hukuman.
Ketika memulai pekerjaan, FF mengaku diberikan data nomor telepon. Daftar nomor telepon itu diberikan oleh Perusahaan judol tempat dia bekerja.
Nomor telepon tersebut disebut sebagai nomor customer yang akan bermain judol.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas dan Doa untuk Palestina di Kota Cirebon, Warga Kumpulkan Donasi
BACA JUGA:Jalan Raya Talun - Kedawung akan Dilebarkan, Pembebasan Lahan Mencapai Rp5 Miliar
Tidak hanya data nomor telepon, dia juga mendapatkan data berupa rekening bank serta alamat rumah pemain judol tersebut.
Tugas FF antara lain menghubungi customer tersebut dengan cara mengirim chat melalui aplikasi pesan.
“Nah nanti dari data base mereka itu kita dikirimin buat ngechat dia satu-satu untuk menawarkan bergabung main judol,” tutur FF kepada wartawan di Bekasi, beberapa waktu lalu.
FF mengungkapkan bahwa pekerjaan itu memiliki tekanan yang besar. Terutama karena target yang dibebankan padanya.
BACA JUGA:Razia di Beber dan Lemahabang, Polresta Cirebon Sita 71 Botol Miras
BACA JUGA:Muara Sungai Kriyan Dikeruk, Ketua DPRD: Sedimentasinya Luar Biasa
Tak main-main admin judol di Kamboja ditarget mendapatkan 100 orang untuk bermain judol per harinya.
“Transaksi seratus itu jadi satu kurang satu kali deposit itu itungannya satu transaksi. Berarti dari misalkan satu orang itu lima kali depo itu hitungannya masuk ke lima transaksi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


