Ok
Daya Motor

Pemuda Bekasi Ceritakan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja: Dari Penyiksaan dan Penjualan Organ

Pemuda Bekasi Ceritakan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja: Dari Penyiksaan dan Penjualan Organ

Pemuda Bekasi inisial FF mantan admin judol di Kamboja.-Istimewa-Radarcirebon.com

“Terus ada juga new deposit, nah disitu kita minimal banget itu bawa orang buat mau dan depo minimal banget satu hari itu 10 orang,” imbuh FF.

Bagaimana kalau target itu tidak tembus? Menurut FF, sanksi atau hukuman sudah menanti. 

Jika seorang admin judol di Kamboja tidak mampu memenuhi target, maka akan menerima hukuman dari perusahaan.

“Buat di sana tuh banyak sanksi yang didapat seperti tekanan mental. Tekanan mental dengan cara gua di kata-katain hingga kebun binatang keluar semua,” ujarnya.

Bukan itu, saja bahkan ada juga hukuman fisik dari pihak perusahaan kepada admin yang tidak bisa mencapai target.

Selama FF berada di Kamboja sejak April hingga 17 November 2024, dia kerap mendegar, rekannya sesame admin judol disiksa cengan cara diestrum.

Bahkan, tindak pidana perdagangan orang atau TPPO kerap terjadi di sana. Bahkan, penjualan organ tubuh manusia.

“Banyak juga tuh sebenarnya di sana kaya jual organ segala macam. Selain itu juga temen gua yang kena setrum karena dia nyuri yang perusahaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengimbau, agar seluruh Masyarakat Indonesia berhenti main judi online

Menurut FF, judol sangat berpotensi menjadikan pemainnya sengsara hingga merugikan orang-orang terdekat.

“Pesen gua buat generasi muda bahkan sampai orang tua pun jangan percaya sama judol. Karena judol tuh ga bikin kalian kaya, malah nanti ujung-ujungnya pinjol (pinjaman online),” pungkasnya.

Artikel ini telah diterbitkan Disway.id dengan judul: Pria Asal Bekasi Beberkan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja, Gak Capai Target Kena Hukum

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait