Tawuran di Majalengka, Jari Seorang Pelajar SMK Putus Ditebas Pakai Sajam

Selain itu, sejumlah dokumen biaya pengobatan korban juga turut menjadi barang bukti kasus tersebut.

BACA JUGA:Eduwisata Kejaksan: Anak TK Cirebon Belajar Sambil Main dari Perawatan Gigi hingga Kenal Pasar

Dikatakan Udiyanto, total ada 15 remaja yang sudah diamankan, tapi tidak ditahan. Alaasannya mereka masih di bawah umur.

Kendati demikian, para remaja tersebut tetap menjalani pemeriksaan secara intensif.

“Para pelajar dipanggil bersama orang tua dan guru masing-masing untuk pembinaan. Setelah didata dan diberi peringatan keras, mereka dikembalikan ke keluarga,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa polisi masih mendalami kasus ini untuk mengetahui peran masing-masing pelaku.

BACA JUGA:Pertamina dan Mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu Dukung Kelompok Tani Ragem Jaya Tegalurung

Polisi juga akan terus mengorek keterangan dari para pelaku untuk memastikan siapa pelaku utama dalam pengeroyokan tersebut. 

“Kami akan menggelar perkara, memanggil saksi tambahan, dan melanjutkan penyidikan agar peran setiap pelaku jelas serta pertanggungjawaban hukumnya sesuai,” jelasnya. 

Kasus ini telah teregister dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/432/IX/2025/SPKT/Polres Majalengka/Polda Jabar. 

Polres Majalengka juga sudah menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan sebagai dasar hukum pengusutan.

Polisi menegaskan, penanganan perkara dilakukan secara profesional dan transparan. 

Pendekatan persuasif tetap diberikan kepada pelaku yang masih di bawah umur agar tidak mengulangi perbuatannya, namun proses hukum tetap berjalan hingga aktor utama terungkap.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan publik. Pasalnya, kasus kekerasan pelajar bukan kali pertama terjadi di Majalengka. 

Tawuran maupun aksi pengeroyokan dengan senjata tajam kerap menyeret remaja yang seharusnya fokus pada pendidikan.

Sumber: