Gebrakan Baru Dedi Mulyadi, Perintahkan Sekda hingga Kadis Miliki Desa Binaan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bakal memerintah Sekda hingga Kadis tingkat Provinsi hingga Kabupaten untuk memiliki desa binaan.-Tangkapan Layar-Youtube @KangDediMulyadi
RADARCIREBON.COM - Untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jawa Barat, Dedi Mulyadi bakal memerintahkan anak buahnya memiliki desa binaan.
Gubernur Jawa Barat yang biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM), bakal memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) hingga Kepala Dinas (Kadis) tingkat provinsi hingga kabupaten, untuk membina satu desa.
Tujuannya, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa agar warga Jawa Barat terbebas dari kemiskinan.
Gagasan tersebut, menurut Dedi merupakan cara cepat agar masyarakat miskin yang ada di Jawa Barat, bisa tertanggulangi.
BACA JUGA:YPI Putera Bangsa Gelar Halal Bihalal Bersama SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon
Karena dengan melakukan cara seperti itu, maka tingkat kemiskinan di Jawa Barat bakal tertanggulangi sekitar 10 persen.
"Jika ada 500 desa yang dibina, kita sudah menyelesaikan 10 persen problem kemiskinan di Jawa Barat yang juga menyelesaikan 2,5 persen problem di Indonesia," ucap Dedi Mulyadi dikutip dari kanal pribadinya, Kamis, 10 April 2025.
Untuk bisa melaksanakan ide tersebut, mantan Bupati Purwakarta ini bakal memerintahkan Sekda hingga Kadis, harus mememiliki desa binaan.
"Gubernur punya desa binaan, sekda punya desa binaan, kepala dinas provinsi punya desa binaan, sampai kepala dinas kabupaten punya desa binaan," paparnya dikutip radarcirebon.com.
Dalam prakteknya, KDM bakal menggandeng Baznas Provinsi Jawa Barat dan perbankan dalam membina desa atau kabupaten yang dicap daerah miskin.
Baznas Provinsi Jawa Barat yang memiliki anggaran sekitar Rp50 miliar per tahun dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN), bakal dilibatkan dalam program tersebut.
Menurut Dedi, dana zakat yang biasa disebar oleh Baznas kepada warga yang membutuhkannya, bakal diubah cara penyebarannya.
70 persen dana zakat yang biasa dibagikan Baznas kepada warga untuk kebutuhkan konsumtif, bakal diubah untuk membangun salah satu desa secara terpusat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


