Warga Keluhkan Jalan Rusak di Batembat, Kuwu: Tahun Ini Segera di Perbaiki oleh Pemkab Cirebon
Spanduk protes terhadap infrastruktur jalan di Desa Batembat yang rusak tak kunjung diperbaiki.-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Jalan rusak di Kabupaten Cirebon kembali disorot. Persoalan infrastruktur yang satu ini tak pernah absen dari kritikan.
Kali ini, menyasar Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani. Ruas jalan sepanjang 200 meter yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Cirebon itu dibiarkan rusak bertahun-tahun.
Aksi protes warga pun tumpah. Memasang spanduk sindiran kepada pemerintah. "Selamat datang di Desa Batembat. Tanjakan maut". Wisata gratis. Siap-siap bae sing ngeliwati dalan kien bakalan, lara boyok, encok, wetenge kanggek, kendaraane rusak, gerobak empal malik, bokonge lara".
Pegiat kebijakan publik yang juga warga setempat, Dian Kusdianto mengatakan, berdasarkan data yang tersimpan didalam google foto, jalan rusak di Desa Batembat sejak tahun 2020 hingga kini belum diperbaiki.
BACA JUGA:Bus Jurusan Jakarta-Jember Terbakar di Tol Kanci-Pejagan, Begini Kondisi Sopir, Kertet dan Penumpang
BACA JUGA:Berikan Rasa Tenang Penumpang, KAI Daop 3 Cirebon Buka Layanan Lost and Found, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Segera Download Aplikasi Pegadaian Digital! Berkat Inovasinya, Banyak Layanan yang Menguntungkan
Namun, berdasarkan informasi dari pemerintah desa, jalan rusak di Desa Batembat akan diperbaiki tahun ini. "Katanya tahun ini tuntas dengan anggaran Rp300 juta," ucapnya.
Dian mengaku, langkah ini sebagai bentuk nyata dari warga desa Batembat yang sudah cukup geram. Mengingat kerusakan cukup parah. Tidak sedikit warga mengeluh. Akhirnya muncul rasa iba di Desa Batembat di Blok Timur.
"Tujuan gerakan kami agar pemerintah desa lebih aktif lagi mengusulkan ke pemda untuk perbaikan infrastruktur. Tapi perlu di catat, pemeliharaan jalan kualitas aspalnya yang berkualitas," ucapnya.
Selain itu, dengan kondisi cuaca tidak menentu. Drainase diruas jalan tersebut juga tidak memadai. Khawatirnya terjadi kerusakan lagi.
Sementara itu, Kuwu Desa Batembat, Kholid membantah kerusakan jalan rusak itu baru menginjak satu tahun.
BACA JUGA:PWI Kubu Hendry CH Bangun Kukuhkan Plt Pengurus PWI Se-Jawa Barat, Salah Satunya Kota Cirebon
BACA JUGA:City Garden Grage City Mall, Playground Terbesar di Cirebon, Ada Promo Menarik di Weekdays Loh..
Bahkan, tahun ini segera diperbaiki oleh pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
"Tahun ini diperbaiki. Anggarannya Rp300 juta dari Pagu Indikatif Kewilayah (PIK) melalui aspirasi anggota DPRD hasil Musrenbang tahun kemarin," kata Kholid, saat ditemui diruang kerjanya.
Menurutnya, kerusakan jalan memang cukup parah. Dari panjang 200 meter, 80 persen rusak. Aspalnya hilang semua. Kondisi itu dipicu akibat curah hujan yang tinggi selama tiga bulan.
"Kontur tanahnya memang kurang bagus. Harus diurug dulu. Sementara perbaikan jalan masih menggunakan aspal. Harusnya dibeton. Karena jalan kabupaten Cirebon kerap dilintasi kendaraan diatas 8 ton," ungkapnya.
Betapa tidak, Desa Batembat dikenal sebagai tempat jagal sapi. Tempat hilir mudiknya kendaraan besar. Sementara, tidak ada kontribusi nya terhadap pemerintah desa. Sebab, langsung ke pemerintah daerah melalui retribusi. (sam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


