Ok
Daya Motor

Kisah Harta Karun Cirebon yang Terpendam di Dasar Laut Jawa dan Bikin Geger Dunia, Mungkinkah Diangkat Lagi?

Kisah Harta Karun Cirebon yang Terpendam di Dasar Laut Jawa dan Bikin Geger Dunia, Mungkinkah Diangkat Lagi?

Temuan harta karun di Laut Jawa yang masuk wilayah Perairan Cirebon.-Foto: Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Bripka Cecep Saeful Bahri, Warga Majalengka Gugur Saat Amankan Pesta Rakyat Garut, Begini Kata Kapolda Jabar

Kendati demikian, perlindungan terhadap harta karun bawah laut di perairan Cirebon cukup mengkhawatirkan.

Mengingat laut di kawasan ini termasuk dalam perairan dangkal. Pada jarak pada jarak 4 kilometer atau 2,3 mil laut dari garis pantai kedalamannya hanya 5 meter.

Pada jarak rata-rata 13 km atau 7 mil laut) kedalaman menjadi 10 meter. Sedangkan pada jarak 21 km (13 mil laut) kedalaman mencapai 20 meter.

Kontur kedalaman kurang dari 5 meter memperlihatkan kondisi yang relatif sejajar dengan garis pantai (Alzwar, 1992).

BACA JUGA:Bripka Cecep Saeful Bahri, Korban Insiden Pesta Rakyat di Garut Ternyata Kelahiran Majalengka

Penemuan harta karun di laut Cirebon juga diawali dari adanya sebagian benda yang tersangkut jaring kapal nelayan.

Temuan tersebut kemudian menarik perhatian dari pemburu harta karun yang lantas melakukan pencarian secara serius, tentunya dengan perizinan pemerintah.

Tentu saja upaya pencarian tersebut membutuhkan dana tidak sedikit. Luc Heymans bersama tim, melakukan 22.000 kali penyelaman untuk melakukan pengangkatan materiak dari bawah laut.

Upaya ini dilakukan selama kurang lebih 1 tahun, sampai kemudian harta karun yang berhasil diangkat dapat dilakukan pelelangan di tahun 2010.

BACA JUGA:Ingin Jabar Sejahtera, Dedi Mulyadi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan hasil lelang seluruh harta karun dari Cirebon mencapai Rp720 miliar pada tahun 2010.

Luc Heymans yang menurunkan tim-nya menyatakan, temuan harta karun di laut Cirebon sangat bernilai. Sebab, berasal dari kapal-kapal yang beroperasi sekitar tahun 976 Masehi.

"Ketika itu, perdagangan dan pelayaran antara Jazirah Arab-India-Sumatera dan Jawa sangat ramai,” tutur Heymans, dilansir dari dokumen pemberitaan radarcirebon.com, Oktober 2021.

Heymans menduga, ada pejabat tinggi Kekaisaran Tiongkok yang menumpang kapal tersebut. Kemudian karam di perairan Cirebon.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait