Ok
Daya Motor

CSR Kurang Dirasakan Manfaatnya, Karang Taruna Kecamatan Pangenan Minta Perusahaan Lakukan Ini

CSR Kurang Dirasakan Manfaatnya, Karang Taruna Kecamatan Pangenan Minta Perusahaan Lakukan Ini

Ilustrasi penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).-sumedang.go.id-

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Maraknya pabrik yang berdiri di wilayah Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Ternyata tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Oleh sebab itu, sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, Karang Taruna Kecamatan Pangenan mempertanyakan realisasi program CSR dari tiap-tiap pabrik, perusahaan atau badan usaha yang ada di wilayahnya.

Menurut Ketua Karang Taruna Kecamatan Pangenan Safiq Ahmad Riadi, masyarakat selama ini tidak memiliki banyak informasi mengenai pengelolaan dana CSR.

BACA JUGA:Gondol Puluhan Miliar Rupiah, ST dan HG Gunakan Dana CSR BI dan OJK Untuk Beli Aset dan Deposito

BACA JUGA:Dua Anggota DPR RI Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi CSR BI

BACA JUGA:KPK ke Cirebon Periksa 20 Saksi Kasus CSR BI, Tersangka Segera Diumumkan

“Mulai dari perencanaan, penetapan dan penerapan program CSR untuk kepentingan sosial kemasyarakatan hingga pembangunan, tidak ada pihak yang paham hal itu,” tuturnya.

Melihat kondisi seperti ini, akhirnya Karang Taruna pun ingin ada transparansi pengelolaan dan penggunaan dana CSR dari setiap perusahaan, baik skala kecil maupun besar.

 “Kami menuntut transparansi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan program CSR. Jangan sampai CSR hanya menjadi formalitas tanpa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Transparan saja tidak cukup, Safiq pun ingin agar pelaksanaan program CSR harus relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, khususnya yang terdekat dengan perusahaan atau pabrik tersebut.

Sebab, dari beberapa laporan dan informasi yang diterima Karang Taruna Kecamatan Pangenan, program penyaluran CSR hanya sebatas seremonial, sehingga tidak tepat sasaran.

“Harus ada kesesuaian antara program CSR dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, atau perbaikan lingkungan. Bukan sekadar proyek sekali jalan,” tambahnya.

BACA JUGA:Anggaran Kurang, Perbaikan Jalan Kabupaten Cirebon Bakal Gunakan Dana CSR?

BACA JUGA:PLN UIP JBT Sabet Dua Penghargaan Platinum di CSR Nusantara Awards: Bukti Nyata PLN untuk Rakyat

Safiq menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan CSR. Ia menilai, tanpa pelibatan warga, program CSR berpotensi jauh dari persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

“Kami ingin Karang Taruna dan elemen masyarakat lainnya dilibatkan sejak awal. Dengan partisipasi, program akan lebih tepat guna,” tegasnya.

Kenapa Karang Taruna harus dilibatkan? Dia menjelaskan, Karang Taruna adalah lembaga yang bertugas dan senantiasa bersinergi dengan pemerintah desa dan tahu betul data masyarakat yang benar-benar membutuhkan sentuhan dari pihak lain.

Sehingga, manfaat CSR benar-benar dirasakan masyarakat, bukan hanya menjadi pencitraan perusahaan.

“Kami ingin melihat CSR yang nyata, yang membantu kehidupan masyarakat, bukan sekadar meningkatkan citra perusahaan,” tegasnya.

BACA JUGA:Bagian dari CSR, CSB Mall Bagikan Hewan Kurban kepada Masyarakat

Safiq menambahkan, CSR sejatinya bisa menjadi solusi bersama bagi perusahaan dan masyarakat. Bagi perusahaan, CSR yang baik dapat meningkatkan reputasi, loyalitas konsumen, dan motivasi karyawan. Sementara bagi masyarakat, CSR bisa berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.

“Kalau dikelola dengan benar, CSR bisa menjadi salah satu solusi untuk peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan perusahaan,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait