Telusuri Sejarah: Ngaji Budaya di Kerandon, Anggota DPRD Jabar Dorong Penguatan Identitas Cirebon
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST saat melakukan Roadshow Ngaji Budaya di Desa Kerandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Minggu (21/12).-Samsul Huda-radarcirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM -Pembangunan daerah tidak cukup hanya bertumpu pada aspek fisik dan ekonomi. Identitas budaya harus ditempatkan sebagai fondasi utama agar pembangunan berjalan berkarakter dan berkelanjutan.
Demikian disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST, saat melakukan Roadshow Ngaji Budaya di Desa Kerandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Minggu (21/12).
Kegiatan tersebut diikuti para budayawan, pemerintah desa se-Kecamatan Talun, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta masyarakat setempat.
Forum ini menjadi ruang dialog untuk menelusuri kembali jejak sejarah dan peradaban yang tumbuh di wilayah Cirebon.
BACA JUGA:Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascabencana di Aceh
Bambang menegaskan, Cirebon memiliki kekuatan historis dan tata nilai sosial yang khas, yang membedakannya dari daerah lain di Jawa Barat. Keunikan itu, menurutnya, perlu digali secara serius dan dijadikan dasar dalam merancang arah pembangunan.
“Cirebon punya identitas kuat, baik dari sisi sejarah, peradaban, maupun kehidupan sosial masyarakatnya. Nilai-nilai inilah yang harus kita rawat dan jadikan pijakan pembangunan,” ujar Bambang.
Ia juga menyoroti letak geografis Cirebon yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Posisi strategis tersebut menjadikan perkembangan budaya Cirebon memiliki karakter tersendiri, hasil pertemuan berbagai pengaruh peradaban.
Karena itu, Bambang mendorong agar pembangunan di Jawa Barat dirumuskan dalam satu kerangka besar kebudayaan. Budaya tidak hanya diposisikan sebagai pelengkap, tetapi sebagai fondasi dalam menyusun kebijakan dan konsep pembangunan daerah.
BACA JUGA:Dari Aksi Natal MSP Peduli Kota Cirebon Tahun 2025
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menilai keterlibatan lintas unsur menjadi kunci. Mulai dari pelaku seni dan budaya, masyarakat, hingga perangkat dinas terkait.
Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka kembali simpul-simpul sejarah yang selama ini belum tergali secara utuh.
“Khusus Talun, sejarahnya memiliki banyak versi. Inilah yang perlu kita kaji bersama. Kegiatan seperti ini tidak berhenti hari ini saja, kedepan kita akan bergerak dari desa ke desa untuk menampakkan kembali jejak sejarah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Kerandon, Wawan Karyawan, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian anggota DPRD Jawa Barat terhadap potensi sejarah dan budaya di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


