Charly Ngaku Teman Walikota Cirebon Effendi Edo, Sarankan Ini Soal Larangan Live Music Selama Ramadan
Vokalis Setia Band, Charly van Houten, beri saran soal larangan live music di Kota Cirebon. -Instagram chaly_setiaku-
“Sadahal ada banyak cara yang lain yang lebih bijak, seperti mengatur waktu, atau batasan volume dan atur dengan konsep live music akustik tanpa harus menghilangkan live music sepenuhnya,” ujarnya.
“Larangan ini tidak hanya merugikan para musisi, tetapi menghambat sektor hiburan dan pariwisata di Cirebon,” imbuh pria asal Pabedilan, Kabupaten Cirebon ini.
BACA JUGA:Ikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Pengusaha Seni Ukir Jepara Tembus Pasar Global
BACA JUGA:Wagub Jabar Panen Perdana Padi Cikawasen, Varietas Unggul Asal Ciamis
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa Cirebon memiliki kekayaan seni dan budaya yang besar.
Sehingga, pemerintah seharusnya mendukung para seniman dan memberikan ruang untuk berkarya.
“Padahal sebuah kota yang dikenal dengan kekayaan budaya dan seninya, seharusnya mendukung para seniman bukan justru membatasi ruang mereka berkarya dan menutup mata pencahariannya,” tandas Charly.
Tidak hanya itu, musisi yang memulai kariernya di Kota Bandung ini mengaku berkawan dengan Walikota Cirebon, Effendi Edo.
Sebagai teman, Charly menyarankan agar Walikota Cirebon dan dinas-dinas terkait duduk bareng dengan para pelaku seni untuk mencari solusi yang terbaik.
“Oleh karena itu saran saya, untuk Bapak Walikota, yang kebetulan beliau juga kawan saya, Kang Edo beserta Ibu Wakil, Ibu Farida, dan dinas-dinas terkait, terutama dinas pariwisata,” kata Charly.
“Ayo ajak mereka para pelaku seni khususnya para musisi, terutama yang biasa live reguler di resto-resto dan kafe di Kota Cirebon untuk ngobrol dan berdiskusi,” imbuhnya.
“Untuk sama-sama mencari solusi agar ketika menerapkan aturan apapun bisa selaras. Tidak ada yang merasa dibunuh ladangnya, OK. Pokoknya matur kesuwun, salam Cirebon adalah kita,” pungkas Charly.
Selain Charly Van Houten, musisi dan pencipta lagu Denny Chasmala, juga memprotes kebijakan pemerintah Kota Cirebon tersebut.
Pencipta sejumlah lagu hits di Indonesia ini pun menyuarakan protesnya di media sosial.
Menurutnya, larangan live music selama Ramadan mematikan mata pencaharian para musisi di Kota Cirebon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


