Ok
Daya Motor

Cegah Terorisme, BNPT - UINSSC Kolaborasi Gelar Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian

Cegah Terorisme, BNPT - UINSSC Kolaborasi Gelar Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian

Cegah Terorisme, BNPT - UINSSC Kolaborasi Gelar Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian-KHOIRUL ANWARUDIN-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Paham radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan perdamaian di Indonesia Karena itu, masyarakat harus terus diberikan edukasi dan literasi terhadap bahaya paham yang menekankan kekerasan tersebut.

Hal itulah yang mendasari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) menggelar kegiatan bedah buku bertajuk "Tercerahkan dalam Kedamaian: Hasil Kajian Barang Bukti Tindak Pidana Terorisme". Kegiatan tersebut digelar sebagai bagian dari upaya edukasi dan pencerahan publik terkait deradikalisasi dan pencegahan terorisme di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung Siber UINSSC ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten dari kalangan akademisi hingga peneliti. Selain itu, hadir pula sejumlah mantan narapidana teroris yang kini menjadi mitra program deradikalisasi.

Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg, yanh hadir memberikan Keynote Speech, menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan negara dalam membangun narasi damai dan inklusif di tengah masyarakat. Melalui kajian terhadap barang bukti tindak pidana terorisme, katanya, kita semua tidak hanya melihat sisi hukum, tetapi juga dapat memahami akar ideologi, jaringan, dan dinamika yang melingkupinya.

BACA JUGA:Innalillahi, Mantan Kadisdikbud Kuningan Meninggal Dunia

"Buku ini menjadi sumbangsih penting dalam membangun pendekatan akademik yang humanis terhadap isu-isu radikalisme," ujar Prof Aan Jaelani.

Prof Aan juga mengatakan bahwa kegiatan ini sekaligus mempertegas peran strategis UINSSC sebagai mitra intelektual dalam membangun ketahanan nasional berbasis ilmu pengetahuan, nilai-nilai keislaman rahmatan lil ‘alamin, dan semangat kebangsaan

Sementara itu, dalam kegiatan bedah buku ini, sejumlah narasumber yang dihadirkan antara lain: Dr. Solahudin (Ahli Jaringan Terorisme), Prof Dr H Didin Nurul Rosidin. M.A, Ph.D (Guru Besar UIN Siber Cirebon, M. Hasibullah Satrawati, Lc, (Pengamat Timur Tengah), Kurnia Widodo dan Kiki Muhammad Iqbal (Mitra Deradikalisasi BNPT).

Direktur Penindakan Hukum BNPT, Brigjen Pol Sigit Widodo SIK mengatakan bahwa buku "Tercerahkan dalam Kedamaian" menjadi titik temu antara pendekatan keamanan negara dan pendekatan kultural-edukatif dalam menanggulangi radikalisme secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Cara Pemkab Kuningan Atasi Limbah Kotoran Hewan

Selian itu, BNPT juga mengupas latar historis dan evolusi kelompok-kelompok radikal di Indonesia. Brigjen Pol Sigit Widodo juga memberikan perspektif geopolitik dan pengaruh ideologi transnasional terhadap radikalisasi di Indonesia.

Mengenai kegiatan ini, ujarnya, untuk berbagi ilmu dan berbagi pengetahuan, maka kolaborasi antara BNPT dan civitas akademika ini sangat dibutuhkan.

Direktur Penindakan Hukum BNPT juga menjelaskan bahwa ada 11.302 buah buku yang disita. Sepuluh ribunya sdh dimusanahkan.

Kendati demikian, Direktur Penindakan Hukum BNPT mengingatkan agar kita semua tetap harus berhati hati karena ada buku yang masih teradikalisasi.

BACA JUGA:Nasabah BRI Prabumulih Nikmati Kemudahan dan Keuntungan Melalui Aplikasi BRImo

Lebih lanjut, Direktur Penindakan Hukum BNPT juga memaparkan bahwa kolaborasi ini memang bertujuan memberikan pengetahuan, namun demikian satu hal apa sih yang membuat kita menjadi pionir, menjadi kita maju, ternyata adalah tantangan, dan tantangan terbesar kita adalah musuh kita.

Seperti dianalogikan kalau dokter musuhnya itu penyakit, kalau hakim musuhnya ketidakadilan dan kalau dosen musuhnya kebodohan.

"Jika tantangan ini bisa kita kalahkan maka derajat kemanusiaan kita akan tinggi dan mulya. Dan musuh dari  tantangan itu sendiri adalah kesombongan dan keserakahan," tandasnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: