Sejarah Hotel Ribberink Cirebon yang Dulu Pakai Nama Ratu Belanda, Kini Jadi Lahan Parkir
Hotel Ribberink Cirebon yang kini menjadi lahan parkir di Jl Siliwangi.-Foto via Bintoro Hoepoedio/Pinterest-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Awal abad ke-20, Cirebon tumbuh sebagai simpul perdagangan dan pergerakan.
Di pusat kota, Hotel Ribberink Cheribon yang berdiri sejak 1914 pernah menjadi mercusuar modernitas dan titik temu elite kota.
Tak jauh darinya, Tugu Pensil menandai pembacaan Proklamasi Kemerdekaan versi Cirebon pada 15 Agustus 1945, dua hari sebelum proklamasi di Jakarta.
Hotel Ribberink Cheribon yang dulu bernama Hotel Wilhelmina kini sebagian bangunan telah rata dengan tanah, berubah menjadi lahan parkir.
BACA JUGA:Di Lokasi Bernilai Sejarah, Elemen Masyarakat Cirebon Gelar Upacara Ini Jelang HUT ke-80 RI
Namun, seabad lalu, tempat ini menjadi destinasi utama bagi para tamu kelas atas para pebisnis, pejabat kolonial, hingga tokoh masyarakat yang datang ke Kota Cirebon, kota pelabuhan yang kala itu berkembang pesat.
Budayawan Cirebon yang juga Koordinator Komunitas Pusaka Cirebon Kendi Pertula, Mustaqim Asteja, menuturkan bahwa hotel ini awalnya bernama Hotel Wilhelmina Cheribon.
“Hotel itu resmi dibuka pada 1 Mei 1914. Awalnya, menempati dua bangunan berarsitektur indis. Yang lamanya masih ada di belakang Alfamart,” ujarnya kepada Radar Cirebon
Bangunan itu pada mulanya adalah rumah tinggal. Namun, sejak dibuka, fungsinya berubah menjadi akomodasi para tamu yang mengunjungi Kota Cirebon, terutama tamu kelas satu dari bangsa Eropa.
BACA JUGA:Lestarikan Sejarah Hubungan Dagang Cirebon-Tiongkok Melalui Museum Maritim
Momentum pembukaan hotel ini bersamaan dengan dioperasikannya Stasiun Kejaksan pada 1912.
Jalur kereta api itu memperlancar mobilitas orang dari dan ke Cirebon, terutama untuk urusan bisnis dan perdagangan.
Alun-alun Kejaksan saat itu memang dirancang sebagai pusat ibu kota baru Cirebon.
Maka, hotel yang awalnya sekadar rumah indis bisa dikatakan sebagai “motel” pertama di Cirebon, sebelum berkembang menjadi hotel besar bernama Wilhelmina Cheribon — diambil dari nama Ratu Belanda yang berkuasa waktu itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


