Makin Banyak Kasus Keracunan MBG, Begini Respons Ortu Siswa di Cirebon, Ada Usul dari DP
Salah satu korban keracunan MBG Bandung Barat tiba di rumah sakit.-Suwitno-Jabar Ekspres
“Sebenarnya kalau dapur di sekolah (akan) lebih terkontrol, higienis dan makanan lebih segar tidak mudah basi. Ya semoga ada evaluasi belajar dari kejadian di Bandung. Kita bersyukur ada program ini, tapi jangan sampai anak-anak jadi korban," ujarnya.
BACA JUGA:JNE Resmi Jadi Official Logistics Partner Konser Snada Indonesia, Dukung Industri Musik dan Budaya
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Dewan Pendidikan (DP) Kota Cirebon, Hediyana Yusuf. Dia turut menyoroti sejumlah kasus keracunan yang terjadi.
Menurut Hediyana Yusuf, MBG merupakan program nasional, meski di Cirebon sejauh ini aman-aman saja, tapi evaluasi harus terus dilakukan.
Dia juga menekankan pentingnya melibatkan para guru, kepala sekolah, dalam pengawasan yang lebih dekat.
Lebih lanjut Hediyana mengatakan, bahwa sebaiknya dapur MBG berada di lingkungan sekolah.
Dengan demikian, guru dan kepala sekolah bisa ikut mengawasi. Kualitas bahan makanan juga lebih mudah untuk dipantau.
Demikian juga dengan proses memasak dan menyajikan makanan. Menurut dia, makanan bisa langsung dihidangkan saat jam makan, menghindari risiko basi, kontaminasi, atau bau menyengat.
Menurutnya, pola dapur sekolah justru realistis. Ia mencontohkan: satu sekolah rata-rata memiliki 300 siswa atau lebih.
Satu dapur sekolah jauh lebih ringan ketimbang satu dapur melayani ribuan siswa dari banyak sekolah.
Tukang masak di tiap sekolah bisa fokus. Ruang kosong bisa disulap menjadi dapur berukuran 10x10 meter. Anak-anak mengambil makanan sendiri di dapur lalu kembali ke kelas.
“Kalau dapur di sekolah, guru dan kepala sekolah bisa ikut mengawasi. Lebih dekat. Lebih terkontrol," tutur Hediyana kepada Radar Cirebon, Kamis (25/9/2025).
Ia juga menekankan soal keterlibatan guru. Dengan dapur di sekolah, kepala sekolah bisa memantau kapan masakan dibuat, bahan dibeli dari mana, dan bagaimana pengolahannya. Pengawasan lebih dekat dan akuntabel.
Dewan Pendidikan Kota Cirebon memang belum melakukan monitoring menyeluruh. Saat ini, pengawasan baru dilakukan DPRD Kota Cirebon. Namun Hediyana memastikan pihaknya akan turun mengecek langsung ke sekolah-sekolah.
Usulan dapur sekolah ini kini jadi perhatian serius. Bagi orang tua di Cirebon, konsep ini dianggap solusi yang paling masuk akal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


