Ok
Daya Motor

Perjalanan Sally Giovany Bangun BT Batik Trusmi: Dari Jual Kain Kafan hingga Tembus New York Fashion Week

Perjalanan Sally Giovany Bangun BT Batik Trusmi: Dari Jual Kain Kafan hingga Tembus New York Fashion Week

Owner BT Batik Trusmi, Sally Giovanny menerima penghargaan Person of The Year 2025 yang diberikan oleh CEO Radar Cirebon, Yanto S Utomo.-Seno Dwi Prianto-Radarcirebon.com

Di tengah keterbatasan, Sally mulai jatuh cinta pada proses pembuatan batik. Dari situlah tumbuh rasa bangga dan tekad kuat untuk ikut melestarikan warisan budaya Indonesia.

BACA JUGA:Pantangan Shio Tikus 2026 Terungkap: Salah Langkah Bisa Picu Masalah Finansial dan Asmara

“Proses batik itu butuh ketelitian, kesabaran, dan dedikasi tinggi. Dari situ saya punya tekad, batik harus terus lestari,” katanya.

Jualan di Tanah Abang hingga Titik Balik Hari Batik

Pasar Tanah Abang menjadi tempat Sally memasarkan batiknya pertama kali. Ia menggunakan sistem konsinyasi ke beberapa kios. Namun sistem tersebut membuat arus kas tak menentu.

“Ada yang bayar sebulan, dua bulan, bahkan ada yang diretur karena tidak laku. Di situ saya belajar mengatur keuangan agar modal tetap berputar,” jelasnya.

Perjuangan itu akhirnya berbuah manis pada 2009. Setelah UNESCO menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, permintaan batik melonjak tajam.

“Momentumnya dapat. Orderan datang terus, bahkan dalam skala besar,” ungkap Sally.

Merangkul Pengrajin dan Bangun Ekosistem Batik

Seiring meningkatnya permintaan, pada 2011 Sally membuka toko offline pertamanya di Cirebon. Di sinilah visinya mulai terwujud.

Tak hanya menjual batik cap, ia juga menghadirkan batik tulis dengan menggandeng puluhan pengrajin lokal.

“Awalnya puluhan pengrajin, sekarang alhamdulillah sudah ratusan pengrajin batik Cirebon yang tumbuh bersama kami,” katanya.

Produk BT Batik Trusmi pun terus berkembang. Tak lagi sebatas kain, tapi juga hadir dalam bentuk kemeja, dress, baju tidur, scarf, tas, hingga syal. Rentang harganya pun beragam, dari terjangkau hingga premium.

Sally juga aktif berkolaborasi dengan berbagai brand fashion, kosmetik, travel, hingga desainer. Tujuannya satu: membuat batik tampil lebih segar, stylish, dan relevan dengan tren.

“Fashion itu cepat berputar. Lewat kolaborasi, kami ingin menunjukkan kalau batik bisa dipakai dari head to toe dan tetap modern,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait