Sempat Ricuh, Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Didepan Gedung DPRD Majalengka Berakhir Damai
Aksi unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat di depan gedung DPRD Kabupaten Majalengka berakhir damai, Senin 1 September 2025.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
BACA JUGA:Deklarasi Damai di Kota Cirebon Pasca Kerusuhan 30 Agustus
Satlantas juga melakukan rekayasa lalu lintas, mengalihkan kendaraan dari arah Kadipaten dan Cigasong.
Langkah pengamanan dini terbukti efektif. Sebelum aksi dimulai, polisi melakukan sweeping dan mengamankan sejumlah pemuda yang kedapatan membawa senjata tajam, termasuk cerurit dan parang.
Tensi mulai mereda saat adzan Ashar berkumandang. Massa tiba-tiba terdiam dan duduk di aspal, tepat di hadapan barisan aparat. Momentum ini dimanfaatkan untuk dialog.
Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Didi Supriadi, bersama tiga wakilnya turun langsung ke tengah massa. Mereka pun menerima aspirasi mahasiswa secara terbuka.
“Kami terima seluruh masukan dan akan menyampaikannya ke pusat,” ujar Didi yang disambut sorak “Hidup Mahasiswa!” oleh massa.
Dalam dialog terbuka, mahasiswa menyampaikan tuntutan terhadap penolakan perampasan aset rakyat dan kinerja DPRD yang dinilai tak berpihak kepada rakyat.
BACA JUGA:Polres Majalengka Kerahkan 312 Personel Amankan Demo 1 September
BACA JUGA:Seruan Damai dari Bupati Majalengka: Kota Angin Rumah Bersama!
Di tengah ketegangan, suasana kontras terlihat. Warga lokal memadati sisi jalan sekadar menonton, sementara pedagang kaki lima menjajakan makanan, minuman, dan camilan. Beberapa bahkan mengaku raup untung besar dari keramaian itu.
Setelah dialog berlangsung dan komitmen diterima, massa perlahan membubarkan diri dengan tertib. Polisi tetap berjaga hingga malam hari untuk memastikan kondisi kondusif.
Meski diwarnai insiden, aksi ini menjadi contoh unjuk rasa kritis namun damai. Tegang, tapi tak berakhir bentrok. Keras, namun tetap bermartabat. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


