IFEX 2026: Panggung Global Furnitur Indonesia di Tengah Dominasi Asia-Pasifik
IFEX 2026: Panggung Global Furnitur Indonesia di Tengah Dominasi Asia-Pasifik-Istimewa-radarcirebon
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kawasan Asia -Pasifik kini mendominasi industri furnitur global dengan menyumbang sekitar 42 persen dari total pendapatan dunia pada tahun 2024, berdasarkan laporan dari Mordor Intelligence. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya urbanisasi, naiknya kepemilikan rumah, serta pesatnya sektor manufaktur ekspor di kawasan tersebut.
Tren ini juga menunjukkan pergeseran signifikan produksi global ke Asia Tenggara, seperti Indonesia, di mana ketersediaan tenaga kerja, kedekatan dengan sumber bahan baku, dan efisiensi rantai pasok menciptakan keunggulan yang kompetitif dalam harga dan fleksibilitas produksi.
Dengan kekayaan sumber daya alam, seperti kayu, rotan, dan bambu, ditambah reputasi craftsmanship yang telah diakui internasional, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor furnitur nasional ke pasar global.
Produk furnitur Indonesia tidak hanya unggul secara fungsional dan materi, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan artistik. Tren desain dunia yang menekankan keunikan lokal dan keberlanjutan juga memperkuat produk Indonesia menjadi produk unggulan dunia.
BACA JUGA:Pantangan Shio Tikus 2026 Terungkap: Salah Langkah Bisa Picu Masalah Finansial dan Asmara
Melihat potensi tersebut, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026, hadir sebagai platform strategis untuk memperkuat daya saing industri furnitur Indonesia di pasar global.
Diselenggarakan pada tanggal 5–8 Maret 2026 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, IFEX menjadi ajang pameran furnitur dan kerajinan unggulan di Indonesia dan kawasan regional.
Pameran ini akan mempertemukan produsen nasional dengan ribuan buyer internasional dari berbagai negara. IFEX 2026 diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo.
Tahun depan IFEX hadir dengan wajah berbeda dengan perpindahan venue ke ICE BSD City, Tangerang. Perpindahan venue ini menandai babak baru dalam perjalanan IFEX yang menghadirkan ruang yang lebih luas untuk menampung antusiasme tinggi dari para pelaku industri furnitur dan kerajinan, baik dari dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:Bukan Pelatih Biasa! Ini Jejak Prestasi John Herdman, Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia
Dengan kapasitas venue yang lebih besar, IFEX 2026 diharapkan dapat mengakomodasi lebih banyak produsen dan peserta pameran yang sebelumnya belum berkesempatan tampil karena keterbatasan area. Langkah strategis ini menjadi jawaban atas meningkatnya minat industri terhadap pasar ekspor furnitur Indonesia yang terus bertumbuh positif.
“Kami melihat peningkatan minat dari para pengrajin yang ingin ikut serta di IFEX tiap tahunnya. Dengan perpindahan di ICE BSD yang mempunyai kapasitas luas, kami ingin membuka ruang bagi para pelaku industri kreatif Indonesia agar bisa unjuk gigi dan menampilkan produk-produk unggulannya. Hadirnya buyer-buyer mancanegara yang tertarik pada produk-produk furnitur dan kerajinan Indonesia, berpotensi untuk meningkatkan pasar ekspor furnitur Indonesia dan perekonomian nasional,” ujar Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Desain Unggulan dengan Tema ‘Globally Crafted’
Seluruh peserta IFEX dikurasi secara ketat untuk memastikan setiap produk yang ditampilkan memiliki nilai orisinalitas, desain inovatif, dan standar produksi yang tinggi. Produk-produk unggulan yang dipamerkan menonjolkan kombinasi dari bahan material alami Indonesia, eksplorasi desain kontemporer, dan sentuhan budaya lokal yang menjadi ciri khas furnitur Indonesia.
BACA JUGA:Managemen Talenta Wujudkan Tata Kelola Pemerintah Berbasis Meritokrasi
Tahun ini IFEX menampilkan rangkaian desain produk yang telah dikurasi dengan tema “Globally Crafted” yang merefleksikan semangat kolaboratif antara pengrajin dan desainer Indonesia dalam menciptakan karya yang tidak hanya estetik tapi juga fungsional dan berkelanjutan, serta penggabungan antara budaya dan kreativitas.
Produk-produk ini mengandung elemen antara lain bahan material alami dan berkelanjutan, seperti kayu, bambu, rotan, dan lain-lain, baik itu materi baru maupun daur ulang. Originalitas produk yang dihasilkan dari produksi dengan kualitas tinggi. Terdapat narasi yang menyertakan proses dokumentasi bagaimana produk tersebut dibuat. Serta desain produk yang tidak hanya estetik tapi juga fungsional.
“Industri mebel Indonesia memiliki karakter yang kuat dengan menggabungkan budaya, kreativitas, dan nilai berkelanjutan. Melalui IFEX 2026, di platform ini kami ingin menunjukkan bahwa furnitur Indonesia bukan hanya produk semata melainkan karya budaya yang memiliki nilai global. Maka dari itu, di IFEX 2026 tidak hanya sebagai tempat untuk transaksi ekspor tapi juga sebagai panggung global yang menampilkan keunggulan desain, inovasi, dan identitas Indonesia di mata dunia,” tutur Abdul Sobur, Ketua Umum HIMKI.
BACA JUGA:100 Siswa Raih Kartu Idola Pendidikan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


