Tiga Sopir Bus Terindikasi Narkoba

Tiga Sopir Bus Terindikasi Narkoba

KUNINGAN - Kecelakaan bus maut Setianegara jurusan Kuningan-Jakarta yang menewaskan empat warga Kuningan di Kabupaten Subang, membuat Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kuningan lebih intensif melaksanakan tes urine para sopir bus. Tes urine dilakukan untuk memastikan keterlibatan mereka dalam penyalahgunaan narkoba. Tes urine dimulai pukul 06.00 secara terpusat di Terminal Tipe A Kertawangunan. Setiap bus yang melintas digiring masuk terminal. Selain diperiksa kelengkapan surat kendaraan dan kelaikan teknis mobil bus, para sopir dan kondektur juga dibawa ke ruang test urine dengan pengawalan ketat petugas BNN dan polisi. Hingga akhir pukul 11.00, ada 2 sopir dan 1 kondektur terindikasi narkoba. Namun setelah didalami, 1 sopir dan 1 kondektur hanya mengonsumsi benjoat, sebuah jenis psikotropika atau obat anti kecemasan. Sedangkan 1 sopir positif mengonsumsi narkoba jenis ganja. “Pengguna benjoat masih perlu pendalaman. Sebab benjoat bukan jenis narkotika, tetapi masuk psikotropika. Adapun pengguna ganja sudah positif,” jelas Kasat Narkoba AKP M Sholeh, kepada Radar, kemarin. Dia menegaskan, oknum sopir pengguna ganja tidak akan ditahan, namun akan didalami lebih jauh dulu tentang asal-usul ganjanya. Kepala BNN Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen SStp MSi menjelaskan, tes urine sopir bus sudah menjadi program rutin. Tes urine ini merupakan warning bagi para awak bus, bahwa di belakang mereka ada banyak penumpang yang mesti diantar selamat hingga tujuan. “Jadi sopir maupun kondekturnya harus sehat dan terbebas dari narkoba. Jangan macam-macam,” tegas Guruh. Apalagi menjelang Lebaran Idul Fitri dengan tradisi mudik warga. Penumpang bus sudah dipastikan akan lebih membeludak. Pengerahan unit armada bus pun meningkat tajam. Maka, BNN berkomitmen untuk lebih intensif melakukan tes urine bagi sopir dan kondektur bus. “Tidak hanya sekarang kita tes urine mereka (sopir bus, red), tapi ke depan akan lebih intensif,” ujar dia. Bus yang sopir atau kondekturnya terbukti mengonsumsi narkoba, perjalanannya akan distop. Kemudian pihaknya akan menghubungi PO bus terkait untuk permintaan penggantian sopir yang bebas narkoba. Selanjutnya, sopir terlibat narkoba diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. “Saat ini, kita sudah periksa sopir dan kondektur 40 bus,” sebut Guruh. (tat)     FOTO: TATANG ASHARI/RADAR KUNINGAN TES URINE. Badan Narkotika Nasional melakukan tes urine kepada para sopir dan kondektur bus yang melewati jalur Kuningan, kemarin.                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: