Sekali Kunjungan, Masalah Selesai
GARAWANGI – Keluhan warga Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, terhadap galian pipa PDAM langsung direspons. Meski baru saja dilantik, Direktur PDAM baru, Deni Erlanda SE langsung terjun ke lapangan kemarin (18/7). Sekali kunjungan, masalah yang dihadapi warga Purwasari pun berhasil diselesaikan. Deni ke lokasi didampingi oleh para pejabat PDAM lainnya. Salah satunya Kabag Hublang, Suarno, yang sebelumnya menjabat Plt Direktur. Hadir pula sejumlah personel Satpol PP di bawah komando Deni Hamdani SSos MSi. Tak terkecuali Ketua Dewan Pengawas PDAM, H Yayan Sofyan MM. Kepada Radar Deni menerangkan, bahwa galian merupakan proyek pusat. Dengan anggaran pusat, pelaksana pekerjaannya pun menjadi kewenangan pusat. Namun demikian, rasa tanggung jawab para pejabat PDAM ditunjukkan mengingat proyek tersebut hasil ajuan dari PDAM Kuningan. “Setelah membaca Radar tentang keluhan warga Purwasari kami langsung meninjau lokasi. Memang penataannya kurang baik, sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat setempat,” terang Deni. Oleh karenanya, dalam tinjauan tersebut pihaknya menghadirkan pihak pemborong yang ditunjuk pusat untuk mengerjakan proyek itu. Secara tegas Deni meminta agar pemborong melakukan penataan pascagalian dengan benar. “Kami minta untuk segera dibereskan, jangan sampai muncul lagi keluhan dari warga. Kasihan mereka. Meski pada akhirnya layanan dari galian pipa nanti untuk masyarakat, tapi tidak boleh mengganggu kenyamanan mereka,” kata mantan wakil rakyat asal F-PDIP itu. Pihaknya bersyukur pihak pemborong menyanggupi untuk segera membereskan bekas galian. Bahkan disanggupi dengan tempo maksimal satu pekan. Dalam menjalani amanah barunya itu, Deni merasa ada kepuasan batin setelah berusaha menuntaskan keluhan warga. Sementara, kaitan dengan jabatan baru yang diduduki Deni, ada salah satu pihak yang berusaha mengawal kinerja PDAM. Dia adalah Pri Maladi yang menjabat ketua LSM Kampak. Kepada Radar dirinya mempertanyakan kenapa direktur PDAM selalu dari orang partai. Tak heran jika muncul anggaran tidak ada orang profesional di Kuningan ini. “Direktur baru juga menurut saya tidak inovatif dengan program Cibeningayu-nya. Itu kan program direktur lama, enak saja nyontek. Bagaimana PDAM mau besar. Saya ragu dengan direktur baru yang tanpa program jelas. Janji investasi Rp60 miliar itu harus dibuktikan, jangan hanya janji belaka,” ungkapnya. Ungkapan Pri Maladi, ditanggapi santai oleh Deni. Kaitan dengan orang partai, itu sudah melalui proses seleksi yang dilakukan secara profesional oleh tim profesional dari pusat. Jadi, bukan asal tunjuk atau seleksi asal-asalan dan berbau formalitas belaka. “Kalau mau asal tunjuk, sudah saja enggak usah ada fit and propertest segala. Toh hasilnya sudah jelas bahwa saya memperoleh nilai paling besar,” jawabnya. Untuk program Cibeningayu, Deni membantah itu program nyontek. Justru sebaliknya dengan menghidupkan kembali program tersebut, itu sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap direktur lama yang sempat tertunda. Tidak hanya itu, pihaknya pun mencoba menggagas perombakkan sistem yang tidak mengandalkan anggaran pemerintah maupun hibah luar negeri. “Insya Allah ini nanti akan saya buktikan. Dengan keyakinan dan izin dari Allah semuanya bisa terwujud. Planing-nya sudah saya buat dan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk mengerjakannya setelah MoU dibuat,” tandas Deni. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: