Fraksi Demokrat Tanggapi Dingin

Fraksi Demokrat Tanggapi Dingin

Terkait Pertemuan Rahasia Lintas Fraksi KUNINGAN – Adanya pertemuan rahasia lintas fraksi di rumah salahseorang anggota legislatif, Sabtu (16/10), ditanggapi dingin oleh Fraksi Demokrat DPRD Kuningan. Nampaknya, pertemuan itu tidak berpengaruh terhadap Fraksi Demokrat. Menurut fraksi tersebut, pertemuan itu sah-sah saja karena merupakan silaturahmi biasa. ”Kita sih positif thinking saja, mungkin itu cuma silaturahmi biasa,” jawab Ketua Fraksi Demokrat, Yayat Achadiatna SH ketika dikonfirmasi Radar terkait pertemuan lintas fraksi yang diduga digagas oleh Fraksi PDIP tersebut. Apakah Demokrat akan menggelar pertemuan tandingan? Yayat menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk itu. Justru saat ini fraksinya sedang berdiskusi secara internal terkait persoalan daerah yang membuat mereka ingin berintrospeksi. Menurut Yayat, banyak hal yang perlu diinstrospeksikan mengenai peran dewan selama ini. Terutama dalam rangka mengaplikasikan makna otonomi daerah sesungguhnya. Untuk itulah fraksinya mendiskusikan hal itu seraya berharap ada perbaikan di tahun-tahun mendatang. ”Seperti contoh PAD yang kecil, kita sedang mengkaji kenapa hal ini bisa terjadi. Apakah peluangnya yang sedikit, apakah banyak kebocoran atau faktor-faktor lainnya. Ini yang harus menjadi bahan pemikiran kita. Sejauh mana sih peran kita selaku wakil rakyat,” ucapnya. Kemudian, lanjut dia, berkenaan dengan pengembangan sumber daya manusia. Pihaknya sedang merenung kembali apa yang telah dilakukan fraksinya dalam upaya tersebut. Sebab, hal itu sebagai bagian dalam perwujudan otonomi daerah. ”Selanjutnya pelayanan publik, sejauhmana kita telah mendorong adanya pelayanan yang cepat, murah, mudah dan ramah. Pemenuhan fasilitas dalam rangka memberikan pelayanan prima itu apakah sudah optimal? Itu sedang kami buka-buka kembali,” tuturnya. Yayat mengatakan, banyak hal-hal lain yang kini tengah direnungkan oleh seluruh jajaran fraksi Demokrat. Seperti daya saing daerah, kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit, pendidikan yang murah namun berkualitas, pendayagunaan orang-orang pintar untuk membangun daerah dan hal-hal lainnya. ”Kami juga sedang mengevaluasi kembali rentetan perda yang telah kami buat, apakah benar-benar bermuara pada kepentingan rakyat banyak. Kami rasa introspeksi seperti ini lebih penting karena dapat memotivasi semua untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik kedepannya,” tukasnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: