Pasutri Korban Gas Meninggal

Pasutri Korban Gas Meninggal

4 Lainnya Belum Pulih, Dirujuk ke RS Pertamina MAJALENGKA- Meski sudah menjalani perawatan medis selama satu minggu di RSUD Cideres, pasangan suami istri (pasutri) Udin (60) dan Ilah (50) tetap tak tertolong. Udin meninggal dunia Senin malam (18/10) sekitar pukul 19.30 saat akan dirujuk tim medis RSUD Cideres ke RS Pertamina Klayan. Sedangkan Ilah meninggal dunia Selasa siang (19/10) sekitar pukul 10.30 di RSUD Cideres. Sementara empat anak mereka belum pulih. Salahsatu korban, Aah (18), masih kritis. Sedangkan 3 lainnya yakni Enung (25), Jihan (3), serta Roni (23), mulai membaik. Namun demikian, keempatnya harus dirujuk ke RS Pertamina untuk menjalani perawatan secara intensif. Pantauan Radar, meninggalnya Ilah membuat putri dan sejumlah keluarga menangis histeris. Bahkan seorang keluarga almarhum memaki rombongan tim medis dari RS Pertamina yang baru tiba ke RSUD Cideres setelah Ilah meninggal. Mereka menganggap tim medis RS Pertamina lamban menangani korban kebakaran akibat kebocoran tabung gas tersebut. Sekitar pukul 12.00, pihak keluarga dan aparat Desa Heuleut membawa jenazah Ilah ke kampung halamannya untuk dimakamkan di samping kuburan sang suami. Sedangkan 4 korban lainnya langsung dirujuk ke RS Pertamina dengan menggunakan dua unit ambulans milik RSUD Cideres. Dokter bedah RSUD Cideres Kabupaten Majalengka, dr Lukman Hakim menuturkan kedua pasien meninggal akibat kondisinya kian menurun. “Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata adanya penyebaran kuman di aliran darah hingga mengganggu syaraf-syaraf organ vital dalam tubuh hingga daya tahan tubuh terus menurun,” jelas Lukman. Bupati Majalengka H Sutrisno yang menjenguk korban di rumah sakit meminta pihak Pertamina sepenuhnya menanggung biaya pengobatan para korban. “Saya akui fasilitas di RSUD Cideres masih minim. Jangankan fasilitas, stastus RSUD Cideres ini masih kelas di bawah. Tapi kami Pemkab Majalengka ke depan terus berupaya memperbaiki, membangun dan melengkapi fasilitas di RSUD Cideres serta meningkatkan status RSUD Cideres demi pelayanan kesehatan bagi warga,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, ledakan tabung gas 3 kg itu terjadi Rabu (13/10) sekitar pukul 07.00. Insiden bermula kala Udin bersama istrinya (dua korban tewas) sedang berada di dapur hendak memasak. Meski ada tungku tradisional, keduanya selalu menggunakan kompor gas 3 Kg. Saat hendak menyalakan api, mereka sudah mencium bau gas yang cukup menyengat dari tabung gas. Dalam hitungan detik, tiba-tiba gas tersebut menyambar api dari kompor tungku kayu tradisional. Karena panik, Udin dengan gerakan cepat melempar tabung gas itu ke bak air dalam kamar mandi. Tapi justru berbuah bencana karena di dalam kamar mandi tersebut ada korban anaknya Aah (17) bersama Jihan (3). Api makin membesar dan membakar kamar mandi dan mengenai mereka. Bukan hanya itu, dua anak Udin lainnya, Rony (20) dan Enung (25) juga ikut terkena luka bakar ketika akan menolong Aah dan Jihan di kamar mandi. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: