OJK: Pertumbuhan Kredit Diprediksi Naik di Akhir 2020

OJK: Pertumbuhan Kredit Diprediksi Naik di Akhir 2020

JAKARTA – Perlahan-lahan ekonomi nasional berangsur mulai pulih. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini pertumbuhan kredit akan meningkat bsa mencapai 3 persen di akhir 2020 nanti.

Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, meski pertumbuhan kredit pada September 2020 baru di angka 0,12 persen, namun di akhir tahun ini akan tumbuh di angka 3 persen. “Kredit sudah membaik. Ya, pertumbuhan kredit bisa mencapai 3 persen akhir pada tahun ini,” ujar Wimboh dalam video daring, kemarin.

Lanjut Wimboh, pihaknya berupaya mendorong permintaan kredit meningkat hingga akhir tahun ini. “Tahun depan bisa kembali meski belum full normal, tapi sudah lebih tinggi dibandingkan 2020. Diperkirakan mencapai lima persen secara year on year (yoy) sampai akhir 2022,” katanya.

Wimboh menambahkan, keberhasilan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 akan meningkatkan pertumbuhan kredit pada tahun 2021. Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ikut meningkat. “Apalagi banyak masyarakat yang fokus untuk saving, karena idukung oleh layanan digital perbankan yang semakin baik,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto sebelumnya memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2020 tidak akan melebihi 5 persen, bahkan dinilai akan tumbuh di bawah angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Normalnya (kredit) akan tumbuh 2-3 persen. malah ada analisis pertumbuhan kredit akan tumbuh di bawah pertumbuhan PDB. Saya kira full year (pertumbuhan kredit) tidak akan sampai 3 persen,” ujarnya.

Adapun berdasarkan survei perbankan yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada triwulan IV/2020 secara triwulan kredit baru diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Walau tidak akan setinggi periode yang sama tahun sebelumnya.

Ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan permintaan kredit baru di triwulan IV/2020 sebesar 57,6 persem. Lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 50,6 persen. Namun, masih jauh lebih rendah kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 70,6 persen.

Berkaca pada pertumbuhan tersebut, Bank Sentral memperkirakan kredit di penghujung tahun ini masih bisa tumbuh 2,5 persen. Meski masih lebih rendah dibandingkan realisasi kredit 2019 sebesar 6,1 persen. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=RD6JzRchwDw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: