Mou Sebut Real Sarat Politik
JOSE Mourinho kembali mengumbar pernyataan kontroversial. Kali ini dia menyerang mantan klub asuhannya, Real Madrid. Pelatih asal Portugal itu menyebut, kepergiannya dari Real akhir musim lalu karena terlalu banyak politik di dalam klub berjuluk Los Merengues tersebut. \"Madrid itu sebuah klub spesial. Bukan hanya sebuah klub. Madrid adalah politik. Madrid bukan tentang sepak bola, Madrid bukan tentang olahraga, tapi mengenai banyak hal di sekelilingnya,\" kata Mourinho dikutip ESPN. Mou -sapaan akrab Mourinho- menyebut dirinya hengkang dari Santiago Bernabeu pada tahun ketiga karena bertepatan dengan pemilihan umum (pemilu) presiden Real. Kondisi itu membuat Real tidak sepenuhnya fokus pada prestasi di lapangan. Di tahun ketiga Mourinho atau musim lalu, Real gagal memenangi satu pun trofi bergengsi. Hanya finis runner-up di Primera Division, kandas di semifinal Liga Champions sekaligus menunda ambisi La Decima, serta puncaknya kalah dari Atletico Madrid di final Copa del Rey. \"Setelah sukses di tahun kedua, saat kami menjadi tim terbaik di Spanyol dengan finis 100 poin dan mengemas 121 gol di liga, pemilu datang di tahun ketiga. Pemilu sangat penting bagi klub karena tim tidak mendapat prioritas,\" jelas Mourinho. \"Musim terakhir saya (di Real) sebenarnya tidak terlalu jelek. Tapi, mengakhiri musim tanpa trofi atau hanya memenangi Piala Super Spanyol di awal musim, tidak cukup bagi mereka (petinggi Real) mempertahankan saya,\" jelas Mourinho lagi. Disharmonisasi dengan beberapa penggawa Real ikut memengaruhi keluarnya Mourinho. Sergio Ramos dan Iker Casillas adalah dua pemain senior Real yang konfliknya dengan Mourinho terekspose ke publik. Casillas yang notabene kapten sekaligus kiper utama Real bahkan \"dikotak\" Mourinho dengan dicadangkan sejak putaran kedua kompetisi. (dns/bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: