Jelang Pemilu Palestina, Pemimpin Hamas Diancam Israel

Jelang Pemilu Palestina, Pemimpin Hamas Diancam Israel

PARA pemimpin yang berafiliasi dengan gerakan perlawanan Islam, Hamas diancam Israel jika berani mencalonkan diri dalam pemilihan Palestina mendatang. Ancaman yang ditebar berupa pemenjaraan.

Pemimpin Hamas di Hebron, selatan Tepi Barat mengatakan, dia dipanggil oleh intelijen Israel pada Selasa (26/1) dan diperingatkan untuk tidak mencalonkan diri.

\"Mereka mengancam kami dengan hukuman penjara jika kami mencalonkan diri dalam pemilu, baik dari partai, suku atau sebagai (calon) independen,\" kata Amr.

Mantan tahanan dari Ramallah, Omar Barghouthi mengatakan, dia memiliki pengalaman serupa ketika intelijen Israel memperingatkannya bahwa \"mencalonkan diri untuk pemilihan nanti berarti kembali ke penjara.\"

\"Intelijen Israel menganggap kami sebagai pembuat keputusan de facto dan otoritas nyata di wilayah pendudukan,\" tambah Barghouthi seperti dilansir AA berita RMOLJabar, Kamis (28/1).

Pemilu Palestina dijadwalkan akan digelar tahun ini dan dimulai dengan pemilihan legislatif pada 22 Mei, diikuti oleh pemilihan presiden pada 31 Juli dan Dewan Nasional pada 31 Agustus.

Pemilu legislatif Palestina terakhir diadakan pada 2006 di mana Hamas memenangkan mayoritas.

Pejabat Palestina mengumumkan bahwa Kairo akan menampung faksi-faksi Palestina awal bulan depan untuk membahas cara-cara memastikan proses pemilihan yang sukses.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: