Nasi Khas, Beras Didatangkan dari India
PEMILIK Kedai, Nur Aini mengaku, baru sekitar delapan bulan membuka kedainya. Dirinya tertarik membuka kedai olahan makanan Timur Tengah setelah sekitar tiga tahun belajar kesalah satu keluarga dari Timur Tengah.
Lepas dari belajar masak di keluarga Timur Tengah selama tiga tahun, ia kemudian sempat bekerja di salah satu rumah makan dengan menu Timur Tengah di Kota Cirebon, sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka kedai di wilayah Kecamatan Sumber.
“Ini baru delapan bulanan, untuk pengunjungnya lumayan, menu kita ada tiga ini, nasi mandhi, kebuli sama nasi briyani,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu tantangan untuk membuat nasi yang dikenal sebagai makanan khas Timur Tengah ini adalah mencari bahan-bahannya yang memang tidak mudah didapatkan. Ia harus mencari suplier beras basmati yang merupakan komponen utama nasi khas tersebut yang menurut supliernya didatangkan langsung dari India.
“Berasnya saya pesan dari wilayah Kota Cirebon, dari Panjunan. Ada penjualnya disana, tapi tidak bisa dadakan, harus pesan seminggu sebelumnya. Saya per minggu itu pesan 20 kilogram,” ungkapnya.
Harganya pun bervariatif. Per kilonya rata-rata dibeli antara Rp40 ribu sampai dengan Rp50 ribu. Harganya mengalami kenaikan ketika di masa pandemi karena stok barangnya sedikit dan beras dari luarnya belum datang.
“Selain beras, kita juga cari rempah dan bumbunya khusus. Ya masih beli di sekitaran Panjunan. Jadi wajar kalau harga per porsinya di atas harga rata-rata makanan yang ada disini, karena nyari bahannya saja tidak mudah,” jelasnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: